Browsing by Author "Ikrarwati"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya Cabe di Perkotaan : Sebuah Panduan Teknis(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2018) Ikrarwati; Sutardi, Susi; Mayasari, Kartika; Sugiartini, Emi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
- ItemBudidaya Okra dan Kelor dalam Pot(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2018) Ikrarwati; Rokhmah, Nofi Anisatun; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
- ItemPembuatan Kompos Jerami di Lahan Sawah(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008) Ikrarwati; Suwandi; Sugiartini, Emi; Isro’i; Andayani, Dini; Sente, Umming; Setiabudi, Didi; Indrasti, Rita; Nur, M.Potensi jerami padi setap musim panen sangat tinggi, bisa mencapai 10-15 ton/ha. Kompos berbahan baku jerami padi bukanlah hal yang baru. Metode pembuatan kompos jerami juga sudah banyak berkembang, namun ternyata pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kompos masih sangat minim. Hal ini dikarenakan belum tersebarnya informasi pengomposan jerami secara meluas di petani padi dan/atau adanya beberapa komponen dalam pembuatan kompos yang masih dianggap rumit oleh petani. Brosur ini berisi uraian tentang pembuatan kompos berbahan baku jerami padi secara sederhana dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pembuatan kompos jerami. Selain itu, diuraikan juga kandungan hara yang terdapat dalam jerami padi.
- ItemPenangkaran Bibit Tiktok di Tingkat Petani(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008) Sente, Umming; Andayani, Dini; Sugiartini, Emi; Ikrarwati; Setiabudi, Didi; Indrasti, Rita; Nur, M.; SuwandiTiktok merupakan komoditas ternak yang sangat potensial untuk dikembangkan beriringan dengan budidaya padi sawah. Pangsa pasar tiktok di DKI Jakarta sangat terbuka luas. Namun kebutuhan bibit tiktok masih belum terpenuhi walaupun sudah mendatangkan dari luar wilayah. Untuk itu diperlukan kegiatan penangkaran bibit tiktok untuk mendukung usaha ternak tiktok.
- ItemPeningkatan Pendapatan Usahatani dengan Penangkaran Benih Padi Varietas Unggul(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008) Ikrarwati; Suwandi; Sugiartini, Emi; Andayani, Dini; Setiabudi, Didi; Sente, Umming; Indrasti, Rita; Nur, M.Salah satu alternatif peningkatan pendapatan usahatani lahan sawah adalah dengan melakukan penangkaran benih padi varietas unggul bersertifikat. Kebutuhan benih bermutu dan bersertifikat yang menjadi salah satu fahktor keberhasilan usahatani hingga saat ini masih belum terpenuhi. Melihat kondisi tersebut, maka kegiatan penangkaran benih padi dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan usahatani padi sawah.
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Bawang Merah di Lahan dan di dalam Pot/Polybag(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2018) Sugiartini, Emi; Mayasari, Kartika; Ikrarwati; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
- ItemPotensi Tanaman Pakan Indigenous Pulau Payung Mendukung Pengembangan Ternak Kambing di Kepulauan Seribu(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Sudolar, Neng Risris; Ikrarwati; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPulau Payung merupakan salah satu gugusan Kepulauan Seribu dengan luas lahan sekitar 20,86 Ha. Lahan pemukiman hanya menempati sekitar sepertiga luas pulau. Sekitar satu hektar lahan telah dibuka untuk lahan pertanian. Mata pencaharian utama masyarakat Pulau Payung adalah nelayan. Namun sejak akhir tahun 2018 mulai dikembangkan ternak kambing berjenis Anpera sebanyak 12 ekor yang terdiri dari 10 ekor betina dan dua ekor jantan. Untuk mengetahui tanaman indigenous lokal yang berpotensi sebagai pakan ternak, maka dilaksanakan karakterisasi tanaman melalui survei lapang. Beberapa potensi tanaman indigenous lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pakan ternak antara lain rumput Ischaemum muticum, lamtoro atau petai cina, mara, serta tanaman lokal nasi-nasi. Lahan rumput Ischaemum muticum di Pulau Payung mencapai luasan sekitar lima hektar dengan potensi produksi rumput mencapai 1 ton/ha. Sedangkan pohon lamtoro yang ada tercatat sebanyak 20 pohon. Pohon mara atau dikenal dengan lebar daun juga berpotensi sebagai pakan ternak dan tercatat sebanyak 20 pohon. Sedangkan Nasi-nasi terdapat lebih dari 15 pohon. Dengan demikian, rumput Ischaemum muticum dan Lebar daun adalah tanaman indigenous Pulau Payung yang paling berpotensi untuk digunakan sebagai pakan ternak kambing.
- ItemZEOLIT DAN VERMIKOMPOS SEBAGAI MEDIA PEGGANTI TANAH PADA BUDIDAYA CAISIM DALAM POT(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Ikrarwati; Mance, Adrianus; Sutardi, Susi; Sastro, Yudi; BPTP JambiBudidaya tanaman di dalam pot sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan pertanian di DKI Jakarta memiliki kendala ketersediaan media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi media tanam zeolit-vermikompos dan tanah-vermikompos pada budidaya caisim dalam pot. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap 10 perlakuan kombinasi media yaitu i) zeolit-vermikompos 100:0, ii) zeolit-vermikompos 75:25, iii) zeolit-vermikompos 50:50, iv) zeolit-vermikompos 25:75, v) zeolit:vermikompos 0:100, vi) tanah -vermikompos 100:0, vii) tanah-vermikompos 75:25, viii) tanah-vermikompos 50:50, ix) tanah-vermikompos 25:75, x) tanah:vermikompos 0:100. Perlakuan diulang sebanyak lima kali dan setiap ulangan terdiri dari tiga tanaman uji sehingga terdapat 150 satuan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kombinasi media tanam berpengaruh nyata terhadap peubah pertumbuhan dan hasil caisim. Kombinasi media tanam zeolit-vermikompos 50:50 dan tanah-vermikompos 25-75 memberikan hasil terbaik pada peubah pertumbuhan dan hasil caisim. Peningkatan komposisi vermikompos pada media tanam, meningkatkan jumlah daun dan tinggi tanaman caisim tetapi tidak pada peubah berat segar dan berat kering tanaman. Penggunaan vermikompos lebih dari 75% pada media tanah atau lebih dari 50% pada media zeolit menurunkan berat segar dan berat kering caisim. Media zeolit yang dikombinasikan dengan vermikompos dapat menggantikan peran tanah sebagai media tanam dalam pot. Penggunaan vermikompos yang optimal adalah 75% pada media tanah dan 50% pada media zeolit.