Browsing by Author "Hariyanto, Bambang"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemAPLIKASI FUNGISIDA KIMIA UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK BATANG BUAH NAGA(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Emilda, Deni; Jumjunidang; Riska; Hariyanto, Bambang; Muas, Irwan; Sudjido; Andini, Mega; BPTP JambiPenyakit busuk batang tanaman buah naga menjadi masalah yang sangat penting di sentra pertanaman buah naga di Sumatra Barat dan Kepulauan Riau. Penanganan segera terhadap penyakit ini diperlukan untuk menghindari penurunan produksi secara signifikan. Salah satu langkah pengendalian penyakit yang disebabkan oleh cendawan adalah dengan menggunakan fungisida kimia yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis fungisida kimia yang tepat dalam mengendalikan penyakit busuk batang tanaman buah naga di lapangan. Penelitian dilaksanakan di kebun buah naga milik petani di Pariaman, Sumatera Barat yang telah terserang penyakit busuk batang dengan intensitas ringan-sedang mulai bulan Januari sampai Desember 2013. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok terdiri dari 7 perlakuan dan 3 ulangan dengan 20 tiang tanaman sebagai uni. Percobaan adalah a). bubur Bordo, b). Propineb 70%, c). Tembaga hidroksida 77%, d). Siklus aplikasi fungisida (Thiram 30% dan Karbendazim 15% – Propineb 70% - bubur Bordo – Tembaga Hidroksida 77%), e). Siklus aplikasi fungisida (Azoxistrobin 200 g/l dan Difenoconazole 125 g/l - Propineb 70% - bubur Bordo – Tembaga Hidroksida 77%) dan f). Siklus aplikasi fungisida (Difenoconazole 250 g/l - Propineb 70% - Bubur Bordo – Tembaga Hidroksida 77%). Pemangkasan dilakukan pada bagian tanaman yang terserang kemudian diaplikasikan fungisida sesuai perlakuan dengan dosis anjuran pada interval setiap 2 minggu. Peubah yang diamati adalah intensitas penyakit busuk batang pada tanaman buah naga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan aplikasi fungisida dapat menurunkan intensitas serangan 4 penyakit utama tanaman buah naga jika dibandingkan dengan kontrol dengan jenis fungisida yang terbaik adalah bubur Bordo.
- ItemKERAGAMAN PERTUMBUHAN STEK BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus)(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, ) Hariyanto, Bambang; Merlyn Mariana
- ItemKeragaman Pertumbuhan Stek Buah NAGA (Hylocereus polyrhizus)(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-12) Hariyanto, Bambang; Mariana, Merlyn; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanInformasi tentang seberapa besar keragaman pertumbuhan bahan stek bibit buah naga belum banyak diketahui. Penelitian yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok ini bertujuan untuk mengetahui keragaman pertumbuhan bahan stek bibit buah naga dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Solok Mei-September 2014. Penelitian ini terdiri dari tiga perlakukan yaitu stek naga bagian ujung dengan diameter stek 3,5 cm, stek naga bagian tengah dengan diameter stek 4,8 cm, dan stek naga bagian pangkal dengan diameter stek 5,2 cm dengan 8 ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 6 stek tanaman yang berumur 4 bulan untuk diamati pertumbuhannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit stek buah naga baik yang berasal dari stek bagian ujung, stek bagian tengah maupun stek bagian pangkal tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata untuk semua parameter yang diamati. Koefisen keragaman jumlah tunas, panjang tunas, dan waktu muncul tunas mempunyai koefisien keragaman yaitu 35,83-48,06%, 44,82-50,46%, dan 13,23-14,03%, sedangkan koefisien keragaman pertumbuhan stek bibit buah naga yang mencakup persentase stek bertunas, persentase stek tumbuh, dan diameter tunas yaitu 12,24%, 12,24%, dan 13,37-17,25%.
- ItemPENGENDALIAN PENYAKIT EMBUN TEPUNG Oidium nephelii PADA RAMBUTAN DENGAN BEBERAPA JENIS FUNGISIDA(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Sahlan; Hariyanto, Bambang; BPTP JambiPenelitian pengendalian penyakit embun tepung dengan beberapa bahan aktif fungisida dilakukan di KP. Percobaan Aripan dari bulan Juli – Desember 2014. Buah rambutan yang digunakan adalah kultivar rambutan Korong Gadang yang merupakan koleksi plasma nutfah rambutan yang telah berumur sekitar 20 tahun yang berasal dari sambungan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ini bukan rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari tujuh perlakuan penyemprotan bahan aktif fungisida dengan dosis 2 gram/liter yaitu: A. Mancozeb 80%; B. Carbendazim 59.4%;. C. Clorotalonil 75.%; D. Campuran Carbendazim 6.2% dan Mancozeb 73.8%; E. Propineb 70%; F. Difenokonazol 25% dan G. Kontrol. Setiap kali penyemprotan datambahkan bahan perekat sebanyak 1 ml/lt larutan semprot. Penyemprotan dilakukan sebanyak 4 kali dengan interval seminggu sekali. Setiap perlakuan menggunakan 100 buah rambutan yang berukuran sekitar sebesar jagung yang terinfeksi penyakit embun tepung dan di ulang 3 kali. Parameter pengamatan meliputi persentase buah rusak dan intensitas kerusakan pada rambut, dan berat rata-rata buah yang dilakukan setelah buah masak dan dipanen. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kerusakan rambut dan persentase buah rusak terserang sebagai akibat dari penyemprotan fungisida masing-masing tinggal 21,25%-35,00 % dan 50,34%-66,34%, sementara pada kontrol masing-masing mencapai 90,34% dan 67,91% Meskipun demikian, penyemprotan fungisida tidak berpangaruh nyata terhadap berat rata-rata buah yang dipanen.
- ItemProduktivitas Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) di Lahan Marjinal(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Hariyanto, Bambang; BPTP JambiTanaman buah naga telah menjadi perhatian bukan hanya karena warna merah yang menarik dan nilai ekonominya tetapi juga karena anti oksidan yang dikandungnya. Komoditas ini telah dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia yang pada umumnya di lahan marjinal. Namun sampai saat ini belum tersedia data lengkap tentang produktivitas buah naga di lokasi pengembangan buah naga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas buah naga di lahan marjinal. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Aripan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Solok Sumatera Barat dari April 2014–April 2015. Penelitian dilakukan secara deskriptif menggunakan 18 tanaman buah naga (Hylocereus polyrhizus) berumur ±2 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman buah naga di lahan marjinal (KP. Aripan) berproduksi sepanjang tahun dengan jumlah yang berfluktuatif. Produksi tertinggi bulan September 2014 6,53 kg/tan (5,44 ton/ha), dan terendah Februari 2015 0,59 kg/tan (0,49 ton/ha). Jumlah bunga berkisar antara 2,11-27,7/tan/bulan, persentase bunga mekar berkisar antara 39,72-68,24%, persentase bunga gugur yang tertinggi terjadi saat bunga pada fase bakal bunga sampai bunga mekar berkisar antara 31,75-60,27% dan terendah pada fase bunga mekar sampai terbentuknya buah berkisar antara 0,34-41,57 %, jumlah buah berkisar antara 1,33-13,05/tan/bulan, fruitset berkisar antara 30,76- 65,78%, rata-rata bobot buah berkisar antara 411,01-618,5 g, dan grade buah (large-extra large).