Browsing by Author "Bahar, Syamsu"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemImprovement of native grassland by legumes introduction and tillage techniques(Indonesian Animal Sciences Society, 2014-02-25) Bahar, Syamsu; Hardjosoewignjo, S; Kismono, I; Haridjaja, O
- ItemPedoman Teknologi Budidaya Kelinci di Perkotaan(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2018) Bahar, Syamsu; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
- ItemPedoman Teknologi Budidaya Kelinci di Perkotaan(Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2016-07-15) Bahar, SyamsuK elinci merupakan salah satu ternak yang cocok untuk dipelihara di wilayah perkotaan. Kandungan proteinnya yang tinggi, membuat kelinci mulai dilirik penikmat daging dan pelaku bisnis untuk membudidayakannya karena adanya larangan untuk beternak unggas di wilayah Jakarta berdasarkan Perda Provinsi DKI No. 4/2007. Sebagai alternatif sumber protein hewani, daging kelinci mempunyai tekstur halus dan berwarna putih. Pemeliharaan ternak kelinci dapat dilakukan di pekarangan rumah. Biaya pemeliharaannya pun cukup murah, karena pakan kelinci dapat berupa hijauan atau limbah sayuran dari sampah rumah tangga. Buku kecil ini berisi pedoman teknis teknologi budidaya kelinci di perkotaan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat, baik bagi para penyuluh, peternak, maupun masyarakat umum yang tertarik untuk melakukan budidaya ternak kelinci.
- ItemPETUNJUK TEKNIS: BUDIDAYA TERNAK KAMBING(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2019-06-17) Bahar, SyamsuPengembangan peternakan khususnya ternak kambing sebagai sumber protein hewani sedang dipacu sebagai sumber kebutuhan gizi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Wilayah pengembangan tidak hanya terbatas pada wilayah daratan, namun juga dapat dilakukan pada wilayah kepulauan, salah satunya adalah di Pulau Payung, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Ternak kambing yang dibudidayakan adalah jenis kambing perah yang dipelihara secara intensif dalam kandang model panggung. Manajemen pemberian pakan yang teratur dilakukan dengan memberikan pakan hijauan dan pakan konsentrat pada kambing. Manajemen reproduksi dilakukan secara alami yaitu dengan mengawinkan kambing betina dewasa dengan ternak kambing pejantan secara kawin kelompok. Perkawinan yang dilakukan pada kandang kelompok berdasarkan 2 siklus berahi (42 hari). Untuk mendukung Standar Operasional Prosedur (SOP) menajemen pemeliharaan pada kelompok peternak, perlu disusun Petunjuk Teknis (Juknis) manajemen usaha ternak kambing. Petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan budidaya ternak kambing. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu penyusunan Petunjuk Teknis ini