Pengendalian Penyakit Layu Fusarium pada Subang Gladiol dengan Pengasapan dan Biopestisida

No Thumbnail Available
Date
2016-10-13
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Gladiol (Gladiolus hybridus L.) merupakan komoditas tanaman hias yang mempunyai prospek pengembangan yang cukup cerah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman tersebut ialah layu yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f. sp. gladioli. Di Indonesia, kehilangan  hasil akibat serangan patogen tersebut hampir mencapai 100%. Tujuan penelitian ialah mengendalikan F. oxysporum f. sp. gladioli serta mendorong pertumbuhan tunas subang gladiol melalui  pengasapan dan aplikasi biopestisida. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung (1.100 m dpl.) dari bulan Januari sampai Desember 2009. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan  sembilan perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pengasapan dari hasil pembakaran tempurung kelapa yang ditambah dengan Prima BAPF dapat merangsang pertumbuhan tunas pada subang gladiol, tetapi tidak mampu menekan jumlah subang terinfeksi dan intensitas penyakit busuk Fusarium di gudang penyimpanan. Untuk percobaan yang dilakukan di lapangan, perlakuan gabungan antara pengasapan dari hasil pembakaran tempurung kelapa yang ditambah dengan belerang dan Prima BAPF merupakan perlakuan terbaik untuk mengendalikan penyakit layu Fusarium. Aplikasi perlakuan tersebut  menurunkan jumlah tanaman layu, menurunkan nilai AUDPC  perlakuan, dan dapat meningkatkan produksi  bunga gladiol. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diadopsi oleh petani guna mengendalikan F. oxysporum f. sp. gladioli secara luas.Gladiolus (Gladiolus hybridus L) is one of the most economically important cut flowers in Indonesia.  The crops is commonly cultivated in the highland. Cultivations of the crops in the production centers have faced various problems especially wilt disease caused by Fusarium oxysporum  f. sp. gladioli  as the most important one. Based on the field observations, it was known that the disease can reduce plant production and its yield quality up to 100%. The experiment was aimed to determine the effect of fumigation by using smoke produced by burned up coconut shell and biopesticide  on gladioulus bud growth and fusarial wilt  incidence. The expereiment was carried out at the Laboratory, Glasshouse and the field of Indonesian Ornamental Crops Research Institute (1,100 m asl.)  since January to December 2009.  A randomized block design with nine treatments and three replications was used.  The results  indicated that fumigation by using smoke of  burned up coconut shell combined with biopesticide Prima BAPF stimulated gladiolus bud growth, but did not suppress infection of the bulb and fusarial disease intensity at the storage.  Base on the field trial, fumigation by smoke of burned up coconut shell combined with sulphur and Prima BAPF was proven to be the best treatment. Application of the treatment significantly reduced disease intensity, AUDPC value, and increased flower production. This research result is expected to be adopted by farmers in order to widely control the F. oxysporum f. sp. gladioli.
Keywords
Citation