Konsepsi Pembentukan Alternatif Model UKM Pertanian Mendukung Akselerasi Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Tingkat pemanfaatan inovasi teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan oleh BPTP Maluku cenderung lambat bahkan dapat dikatakan kurang diadopsi oleh petani. Salah satu penyebabnya adalah dibutuhkan modal kerja yang lebih besar bila menggunakan inovasi teknologi walaupun produksi hasil yang lebih menjanjikan. Untuk itu diperlukan lembaga pembiayaan usahatani. Model LKM Pertanian dianggap cocok dan perlu dibentuk. Sebagai unti percontohan lokasi LKM sebaiknya berada pada desa kegiatan Prima Tani. Hal ini dimaksud agar tenaga BPTP yang ada di lapangan dapat membantu dalam pendampingan teknologi dan operasional LKM. Agar mudah diakses petani, skim kredit dibuat sesuai karakteristik petani sebagai pengguna. Pengajuan dan penyaluran kredit dilakukan secara kelompok untuk itu perlu ditumbuh kembangkan kelompok tani atau Gapoktan, sedangkan pengembalian kredit mempertimbangkan jenis usaha. LKM Pertanian perlu melakukan kegiatan seleksi calon nasabah untuk menghindari kemacetan pinjaman terutama dalam aspek kejujuran, nasabah dan kelayakana usaha termasuk teknologi yang dipakai. Besarnya kredit yang diberikan sebanyak 60-70 % dari jumlah kredit yang diminta kelompok tani. Untuk itu kelompok harus memiliki modal terlebih dahulu melalui pengumpulan iuran pokok dan iuran wajib. Model LKM Pertanian diharapkan dapat digunakan sebagai model pembiayaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) thn 2008, dimana Deptan akan memberikan dana Rp 100 juta per desa kepada 10.000 desa.
Description
Keywords
Pertanian, Inovasi teknologi, Kelompok tani
Citation