Peningkatan Daya Saing Vanili Menunjang Agribisnis di Maluku

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Sebagian besar produksi vanili Indonesia digunakan untuk keperluan ekspor, sehingga penanganan cara pembudidayaan dan pengolahan hasilnya harus tepat guna agar mutu vanili yang dihasilkan baik, dan dapat memberikan nilai yang besar terhadap devisa negara. Untuk memenuhi permintaan konsumen dunia, dalam satu dasawarsa terakhir ini luas areal tanaman vanili di Indonesia meningkat dengan pesat. Namun peningkatan luas areal tersebut belum diikuti dengan meningkatnya produksi, karena tingkat produktivitasnya juga masih rendah yaitu baru mencapai 90,5 kg per ha. Sedangkan tanaman vanili yang baik harus menghasilkan 2.000 – 2.500 kg per ha vanili basah. Luas areal pertanaman vanili masih sangat sedikit, yaitu sekitar 50 ha dan tersebar hanya di Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (BPS, 2002). Jika dibandingkan dengan potensi lahan perkebunan di Maluku, maka pengembangan komoditas tersebut mempunyai peluang yang cukup besar. Untuk dapat meningkatkan daya saing, maka langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah : intensifikasi budidaya mencakup peningkatan kualitas pemeliharaan khususnya pembasmian hama dan penyakit; peningkatan kualitas pengolahan; peningkatan keamanan terhadap hasil panen. Banyaknya pencurian buah vanili sehingga mengakibatkan petani memungut hasilnya sebelum tua sehingga mutu vanili yang diperoleh rendah. Menyatukan para petani vanili dalam wadah koperasi perlu dilakukan agar memudahkan petani dalam melakukan pemasaran vanili dan Koordinasi untuk menciptakan sinergisme yang baik diantara subsistem dalam agribisnis.
Description
Keywords
Vanili, Vanilla planifolia L, Agribisnis
Citation