Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Tanaman Perkebunan Rakyat di Kabupaten Buru

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Analisis kelayakan finansial usahatani tanaman perkebunan dilakukan di Kabupaten Buru tahun 2005 dengan metode survei berstruktur. Indikator kelayakan yang digunakan Pendapatan bersih atau keuntungan, rasio pendapatan dengan biaya (B/C), Periode pengembalian (Pay Back Period), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return atau IRR. Hasil analisis kelayakan ekonomi menunjukkan bahwa pada tingkat DF 15 persen, dalam waktu 15 tahun usahatani tanaman perkebunan rakyat layak atau menguntungkan dengan nilai NPV masing masing yaitu kelapa Rp 1.095.316,80. dengan tingkat IRR 17 persen, jambu mete Rp 1.912.230 dengan tingkat IRR 19,20 persen, pala Rp 5.612.558,50 dengan tingkat IRR 22,10 persen, cengkeh Rp 9.846.800,60 dengan tingkat IRR 29 persen, kakao Rp 8.136.000 dengan tingkat IRR 25 persen, kopi Rp 8.126.510 dengan tingkat IRR 27 persen, sedangkan nilai net B/C > 0 pada semua komoditas perkebunan (layak secara ekonomi), artinya selama 15 tahun usaha perbandingan antara keuntungan bersih dengan biaya yang dikeluarkan untuk masing masing komoditas yaitu kelapa 1,19, jambu mete 1,34, pala 1,74, cengkeh 2,67, kakao 1,89, kopi 2,10. Tanpa memperhatikan tingkat bunga (bunga modal), jangka waktu pengembalian modal usahatani tanaman perkebunan untuk masing masing komoditas yaitu kelapa 8 tahun 7 bulan, jambu mete 7 tahun 1 bulan, pala 8 tahun 9 bulan, cengkeh 6 tahun 9 bulan, kakao 6 tahun 1 bulan,opi 5 tahun 6 bulan.
Description
Keywords
Perkebunan, Analisis Kelayakan Finansial
Citation