Prospek dan Strategi Pengembangan Ubi Kayu Mendukung Ketahanan Pangan Lokal di Kabupaten Maluku Tenggara

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, dengan kualitas yang memadai dan tingkat harga yang terjangkau oleh penduduk merupakan sasaran dan target yang ingin dicapai dalam penyusunan dan perumusan kebijakan pangan nasional. Ketidakstabilan penyediaan pangan atau bergejolaknya harga pangan di suatu daerah dapat memicu munculnya ketidakstabilan sosial. Upaya pencukupan penyediaan pangan pokok guna mewujudkan ketahanan pangan, didasarkan pada swasembada pangan pokok masing-masing lokasi dan daerah. Ubikayu (Manihot esculenta) merupakan salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang memiliki daya adaptasi luas dan usahatani relatif mudah, disamping penggunaannya lebih beragam, baik untuk pangan, pakan, maupun bahan baku industri. Di Maluku Tenggara, ubikayu merupakan makanan pokok bagi penduduk setempat. Sejak leluhur tanaman ini telah dibudidayakan dan dikonsumsi dalam bentuk segar maupun dalam bentuk produk olahan yang namanya “enbal”. Perkembangan luas panen ubikayu dalam kurun waktu enam tahun terakhir (2000-2005) mengalami kenaikan yang pesat yaitu dari 668 ha pada tahun 2000 menjadi 2040 ha pada tahun 2005 dengan ratar-rata produksi umbi basah 2800 ton pada tahun 2000 dan 24480 ton pada tahun 2005. Rata rata produksi yang dicapai masih rendah (8 ton/ha) bila dibandingkan dengan potensi hasil yang dapat mencapai 100 ton/ha umbi basah. Potensi lahan untuk pengembangan ubikayu di Maluku Tenggara masih luas yaitu 5161,78 ha untuk sistem pertanian lahan kering dengan kemiringan lereng 3 – 8 %. Namun, baru 10.58 % dari total lahan tersedia yang telah digunakan untuk usahatani ubikayu, sehingga masih berpeluang untuk pengembangan secara ekstensifikasi. Dalam usaha mendukung ketahanan pangan lokal bagi penduduk di Kabupaten Maluku Tenggara perlu dilakukan pengembangan ubikayu melalui perluasan areal tanam (PAT) dan usaha intensifikasi dengan menggunakan varietas unggul ubikayu berpotensi hasil tinggi, disamping itu kegiatan industri rumah tangga pembuatan enbal perlu mendapat perhatian serius untuk meningkatkan pendapatan petani.
Description
Keywords
Ubi kayu, Manihot utilissima L, Ketahanan Pangan, Enbal
Citation