Teknologi Sederhana Produksi Tepung Sagu Kering Preferensi Konsumen Terhadap Produk Sagu (Sebuah Kajian)

Loading...
Thumbnail Image
Date
2008
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) telah dan sedang mengembangkan teknologi sederhana untuk memproduksi tepung sagu kering dan pencitraan produk sagu. Produk tepung sagu kering diorientasikan sebagai produk penggerak pendapatan dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dalam rantai jaringan suplai produk (product supply chain network) yang terkelola dengan baik. Sebuah jaringan rantai suplai yang baik dan kuat yang terdiri dari penyedia bahan baku, pengolah sagu tumang, pengolah Tepung Sagu Kering, sistem distribusi antar rantai, serta strategi pemasaran yang tepat dapat terwujud dibawah kawalan kebijakan pemerintah yang kuat yang mampu melindungi keberlangsungan hidup aktifitas disetiap mata rantai suplai. Hubungan produsen dan konsumen dibangun atas dasar kepercayaan melalui ikatan Market-based Relationship. Dimana harga produk menjadi sentral dari kedua pihak tersebut. Pencitraan produk sagu adalah upaya untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya sagu untuk dikonsumsi bagi kesehatan manusia. Berdasarkan proses perombakannya di dalam sistem pencernaan, pati sagu terbagi atas 2 jenis. Pati Dapat Dicerna adalah jenis pertama yang dirombak oleh enzin pencernaan. Pati Tidak dapat Dicerna atau Resistant Starch (RS) adalah jenis kedua yang terombak di dalam usus besar melalui proses fermentasi oleh mikroflora usus. Salah satu metabolit dari proses tersebut adalah komponen butyrate dari Short-Chain Fatty Acid yang bermanfaat untuk tubuh, diantaranya adalah sebagai prebiotik bagi mikroflora usus atau bakteri menguntungkan, mempercepat proses metabolisme lemak, mengurangi resiko kegemukan dan diabetes, dan menjaga kualitas kekebalan tubuh
Description
Keywords
Sagu, Metroxylon spp, Pasca panen, Produksi
Citation