Pemanfaatan Hasil Samping Usaha Ternak Sapi Perah untuk Pemenuhan Kebutuhan Pupuk Tanaman Kopi (Kasus Di Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang)

No Thumbnail Available
Date
2020
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Kontribuasi kopi Indonesia menempati urutan ketiga dunia setelah Vietnam dan Brazil. Provitas kopi Vietnam 1,2 ton/ha/tahun, lebih tinggi dari Provitas nasional 700 kg biji/ha/tahun. Ini disebabkan kurang optimalnya perawatan pada kopi rakyat. Luas pertanaman kopi Jawa Timur 106.564 ha (BPS Jatim, 2018), terdapat di kabupaten Bondowoso (kopi arabika) dan di kabupaten Malang (robusta) yang dikenal dengan Kopi Dampit. Provitas biji kopi robusta masih rendah, 0,643 ton/ha/tahun, dan arabika 0,485 ton/ha/tahun, sehingga dilakukan pendampingan kawasan pengembangan tanaman kopi dari tahun 2016 hingga 2017. Kegiatan pendampingan diantaranya berupa identifikasi ketersediaan sumberdaya: karakteristik usahatani, pemupukan, upaya pemeliharaan kesuburan lahan melalui pembuatan gandungan dan pemanfaatan sumberdaya hasil samping ternak. Berdasarkan hasil observasi, anggota kelompok tani Mekarsari Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang mengusahakan tanaman kopi pada luasan 12,97 ha atau 20.750 tanaman, memelihara 104 ekor sapi perah, dan 16 ekor kambing. Hanya 25% petani yang melakukan pemupukan, dengan alasan kurang modal. Limbah dan hasil samping ternak belum dimanfaatkan. Apabila dikonversikan, pupuk organik cair (POC) yang dihasilkan dalam sehari sebanyak 1.410 liter dan pupuk organik padat 535,80 kg yang setara dengan 58,78 kg Urea, 55,23 kg SP36, dan 43,19 kg KCl. Dalam 5 bulan pengumpulan dan pengomposan/inkubasi bahan tersebut akan menghasilkan 8.817,20 kg Urea, 8.283,75 kg SP36, dan 6.478.95 kg KCl. Jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemupukan lengkap 20.750 tanaman kopi petani.
Description
Keywords
Hasil samping sapi perah, Rekomendasi pupuk, Kopi robusta dampit
Citation