Penyidikan Virus Avian Influenza (AI) Subtipe H5 pada Live Bird Markets (LBM) di Provinsi Jawa Barat Tahun 2018

No Thumbnail Available
Date
2019
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Direktorat Kesehatan Hewan
Abstract
Live bird markets (LBM) memegang peranan penting dalam penyediaan produk unggas seperti daging ayam dan telur bagi masyarakat Indonesia. Keberadaan LBM membuka peluang terjadinya pasar unggas hidup dan penyebaran penyakit yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa LBM merupakan tempat yang memiliki risiko tinggi dalam penyebaran virus Avian Infl uenza (AI). Virus AI merupakan ancaman serius terhadap kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomis maupun dari aspek zoonosis. Penyakit ini disebabkan oleh kelompok virus Infl uenza A dari Famili Orthomyxoviridae. Virus Infl uenza A dibagi menjadi beberapa subtipe berdasarkan kombinasi glikoprotein hemaglutinin (HA). Diantara 16 jenis HA yang diidentifi kasi pada unggas, subtipe H5 merupakan salah satu yang paling diwaspadai karena kemampuannya dalam menimbulkan wabah pada hewan dan manusia. Penelitian ini dilakukan yang bertujuan untuk mengidentifi kasi distribusi virus H5 pada beberapa LBM di Jawa Barat pada tahun 2018 secara molekuler dengan metode uji reverse-transcriptase quantitative Polymerase Chain Reaction (RT-qPCR) pada sampel lingkungan. Pengambilan sampel dilakukan di LBM di Jawa Barat, meliputi Kota Banjar, Kab. Ciamis, Kab. Indramayu, Kab. Karawang, Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kab. Purwakarta dan Kab. Subang sepanjang tahun 2018. Sampel yang diambil adalah swab lingkungan. Sampel swab lingkungan diambil dari beberapa titik di lingkungan LBM dan dipool (digabungkan) maksimal 6 (enam) swab lingkungan (meja tempat ayam dipajang, keranjang tempat meletakkan potongan ayam, keranjang sampah, meja pemrosesan, kain lap basah, mesin pencabut bulu, dll) dalam satu Viral Transport Media. Sampel swab lingkungan diambil sekali untuk setiap LBM yang dikunjungi dimana jumlah sampel disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat kunjungan. Sampel yang didapatkan kemudian diuji dengan metode qPCR untuk deteksi virus H5. Prevalensi total virus H5 di Jawa Barat adalah sebanyak 23 dari 392 sampel yang didapatkan (5.87%; Selang Kepercayaan (SK) 95%: 3.87%-8.19%), sedangkan prevalensi tertinggi virus H5 sebesar 100% terjadi di Kabupaten Indramayu. Hasil uji RT-qPCR pada sampel swab lingkungan yang menunjukkan hasil positif menunjukkan adanya beberapa sampel yang positif dari lingkungan. Kontaminasi virus pada lingkungan diduga berasal dari pemotongan unggas, produk unggas serta peralatan yang tercemar sehingga perlu dilakukan perbaikan lingkungan LBM untuk mengurangi potensi zoonosis virus H5 dari hewan ke manusia.
Description
Keywords
Avian influenza, H5, Jawa Barat, LBM, PCR, Unggas
Citation