PENGGUNAAN PERANGKAT UJI TANAH KERING UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI DI LAHAN KERING

Abstract
Peluang peningkatan produktivitas kedelai cukup besar, mengingat hasil kedelai petani masih berkisar 0,6-1,5 t/ha, sedangkan hasil dari penelitian/pengkajian mampu mencapai 1,7-3,0 t/ha. Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani kedelai adalah pemupukan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan hara setempat. Pertanaman kedelai lahan kering mempunyai peran sangat penting, kaitannya dengan “jabalsim” sebagai penyedia benih yang bermutu untuk lahan sawah pada MK-1. Peningkatkan produktivitas kedelai lahan kering menjadi >1,80 t/ha akan menghasilkan produksi kedelai sekitar 250.000 ton yang dapat digunakan sebagai sumber benih kedelai lahan sawah dan pada gilirannya akan mendorong tercapainya target produksi satu juta ton kedelai di Jawa Timur. Tujuan pengkajian ini untuk mengetahui penggunaan PUTK dalam meningkatkan produksi kedelai di lahan kering. Pengkajian dilakukan di LMDH Desa Walikukun, Kec. Widodaren, Ngawi. yang merupakan sentra produksi kedelai di Jawa Timur, pada MK. dan MH. Pengkajian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acaka Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, dengan luas masing-masing petak perlakuan 4 x 5 m. Data yang diamati setiap musim adalah: C-org, N, P dan K, produktivitas kedelai dan keragaan agronomis. Data yang dieroleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) sedangkan untuk membandingkan antara rata-rata pengamatan setiap variabel yang diuji menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT-5%). Hasil pengkajian menunjukkan pemupukan dengan dosis 100 kg urea + SP-36 (sesuai dosis PUTK diberikan 100%) + KCl (sesuai dosis PUTK diberikan 150%), mampu meningkatkan hasil kedelai tertinggi (1,97 t/ha) pada MH dan (1,83 t/ha) pada MK.
Description
Keywords
Kedelai, Lahan Kering, Pemupukan, Produksi, PUTK
Citation