Kejadian Rabies di Provinsi Kalimantan Barat Selama Periode 2014 – 2017

No Thumbnail Available
Date
2018
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Direktorat Kesehatan Hewan
Abstract
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang menyebar di daerah Kepulauan Kalimantan dan masih sulit untuk dihilangkan. Tercatat kejadian rabies di Kalimantan mewabah sejak tahun 1974 di Kalimantan Timur, tahun 1978 di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan tahun 1983, dan terakhir di Kalimantan Barat mewabah penyakit rabies pada tahun 2014 setelah dinyatakan bebas melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No. 885/kpts/pd.620/8/2014. Sejak kasus gigitan pertama terkonfirmasi penyakit rabies di wilayah Kabupaten Melawi dan Kabupaten Ketapang pada tahun 2014, kasus rabies semakin menyebar luas di wilayah Kalimantan Barat. hingga tahun 2017, terdapat 12 kabupaten di wilayah Kalimantan Barat teridentifikasi positif rabies. Berdasarkan data jumlah gigitan dan kasus positif Rabies di wilayah Kalimantan Barat, peningkatan jumlah kasus gigitan dan koordinasi penanganan bagi tiap daerah tertular perlu ditingkatkan agar tidak menambah jumlah kasus gigitan dan melindungi Hewan Penular Rabies di daerah bebas dari infeksi virus rabies. Sampel yang diterima berupa kiriman yang dicurigai rabies dalam bentuk otak dari hewan penular rabies dengan kemasan segar dingin dan dilakukan pengujian menggunakan metode pengujian FAT, RIAD, dan PCR untuk mengkonfirmasi positif Rabies. Selama tahun 2014 terdapat 116 kasus gigitan dengan jumlah sampel yang dikirim sebanyak 9 sampel, tahun 2015 terdapat 506 kasus gigitan dengan jumlah sampel yang diterima sebanyak 8 sampel, tahun 2016 terdapat 877 gigitan dengan jumlah sampel yang diterima sebanyak 20 sampel, dan pada tahun 2017 terdapat 2091 kasus gigitan dengan jumlah sampel yang diterima sebanyak 43 sampel. Dari 80 sampel yang diuji, terdapat 65 sampel yang positif rabies dan 15 sampel yang negative rabies.
Description
Keywords
Citation