TINJAUAN PENGGUNAAN MARKA DNA UNTUK SELEKSI KETAHANAN PENYAKIT TANAMAN

No Thumbnail Available
Date
2016
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat
Abstract
Penerapan metode pemuliaan tanaman konvensional untuk perakitan gen-gen ketahanan pada genotipe tertentu akan memerlukan waktu lama. DNA berdasarkan polimorfismenya, yang disebut dengan marka DNA, dapat digunakan untuk menyeleksi sifat-sifat unggul yang diinginkan pemulia. Penanda molekuler ini menjadi komponen penting dalam program persilangan backcross untuk pengerucutan gen (gene pyramiding). Proses seleksi dengan menggunakan marka DNA ini disebut dengan Marker-Assisted Breeding (MAB) atau Marker-Assisted Selection (MAS). MAS akan sangat menguntungkan bila diterapkan pada generasi awal tanaman, karena tanaman yang membawa gen-gen yang tidak diharapkan dapat dieliminasi. Proses seleksi pada tahapan bibit ini disebut dengan Marker-Assisted Seedling Selection (MASS). Uji DNA melalui MASS akan dapat mengidentifikasi bibit-bibit tanaman yang diprediksi memiliki sifat yang diinginkan oleh pemulia sebelum ditanam di lahan. Beberapa uji DNA melalui MASS telah digunakan pada beberapa tanaman untuk melakukan seleksi terhadap ketahanan penyakit tertentu, diantaranya resistensi terhadap penyakit scab (kudis) pada tanaman apel, dan juga resistensi terhadap penyakit bercak daun (cherry leaf spot/CLS) pada tanaman ceri (cherry). Penggunaan MASS ini menunjukkan potensi yang sangat baik dalam meningkatkan efisiensi pengerucutan alel-alel yang tahan penyakit. Pada akhirnya, integrasi antara marka molekuler dalam program pemuliaan tanaman akan menjadi cara yang sangat baik dalam peningkatan efisiensi pengembangan kultivar untuk tanaman tahunan.
Description
Keywords
marka DNA, ketahanan penyakit, gene pyramiding, MAB, MAS, MASS, Research Subject Categories::A Agriculture/Pertanian
Citation