Isolasi dan Identifikasi Penyebab Penyakit Speckle Daun Pisang

No Thumbnail Available
Date
2003-09-13
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universiti Putra Malaysia dari bulan Mei sampai dengan Desember 2001. Penelitian bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi secara mendetail morfologi cendawan penyebab penyakit speckle daun pisang. Teknik isolasi menggunakan cellotape imprint, isolasi secara langsung dengan contoh daun sakit, dan isolasi spora tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik isolasi pal- ing sesuai untuk mendapatkan cendawan penyebab speckle daun pisang adalah isolasi spora tunggal. Berdasarkan atas pengamatan menunjukkan bahwa konidia cendawan yang berasal dari media buatan didominasi oleh konidia bersel tunggal, terbentuk dalam rangkaian, berbentuk oval atau membulat, tidak berwarna, berukuran panjang 3-21 mm dan lebar 2-6 mm.  Sementara konidia yang diambil secara langsung dengan selotip berukuran sedikit lebih besar, berukuran panjang 5-22 mm dan lebar 3-7 mm, terbentuk dalam rangkaian dan tidak berwarna. Berdasarkan atas sifat-sifat morfologinya, cendawan yang berasal dari contoh daun yang terserang penyakit speckle ada kesamaan dengan cendawan Cladosporium musae Mason sebagaimana telah dilaporkan sebelumnya. Kata kunci: Pisang; Penyakit speckle; Isolasi; Identifikasi ABSTRACT. The experiment was conducted at Phytopathology Laboratory of Universiti Putra Malaysia from May to De- cember 2001. The aim of this study was to isolate and to identify the causal agent of speckle disease from banana leaves. The isolation techniques used were cellotape imprint, direct plating diseased banana leaves, and single spore isolation. The results showed that the suitable technique for isolation agent of speckle disease was single spore isola- tion. Observation showed that the conidia in cultures were predominantly one-celled, colorless, produced in catenulate chains, and were ellipsoidal, ovate cylindrical or fusiform in shape. The average conidial dimension in cul- tures was 3-21 mm in length and 2- 6 mm in width. Those observed from cellotape imprints made on banana leaves were larger, averaging 5 -22 mm in length and 3 -7 mm in width. The cultural and morphological characteristics of the fungus isolated from diseased banana leaf samples are discussed.
Keywords
Citation