PEMBENTUKAN PLANLET MUTAN TEBU TOLERAN NATRIUM KLORIDA DENGAN MUTASI DAN SELEKSI IN VITRO / Mutant Plantet Formation Of Sugarcane Tolerant Sodium Chloride With In Vitro Selection and Mutation

Abstract
Description
The needs of sugarcane continue to increase is one the solution demand. However, the available land is sub-optimal land such as saline land. For this reason, salinity tolerant varieties are needed. To assemble sugarcane varieties that are tolerant of salinity stress can use the induction mutation technology using gamma rays combined with in vitro selection in vitro selection using NaCl. The purpose of this study was to obtain sugarcane mutant planlets which were tolerant to the salinity results of induction mutations and in vitro selection. The plant material used in this study were PS862 and PSJT941 sugarcane varieties. The environmental design used in this study was a completely randomized design. This study consisted of four main stages of activity namely (1) mutation induction using gamma ray irradiation (5, 10, 15 20, 25.30 and 35 Gy) and in vitro selection on media containing NaCl; (2) bud regeneration in MS medium + BA 3 mg / l + Zeatin 0.3 mg / l + Proline 100 mg / l for sugarcane callus PS862 and MS varieties + BA 3 mg / l + Zeatin 0.1 mg / l + Proline 100 mg / l for sugarcane callus PSJT941 and (3) root induction on MS + IBA 1 mg / l. The results of this study were 122 mutant plantlets originating from the PS862 variety and 66 mutant planlets originating from PSJT941 which were tolerant to NaCl salt stress. The mutants obtained were salinity tolerant because they were able to grow on media containing NaCl. To produce a population that is salinity tolerant, it is necessary to test it in a greenhouse and in the field that is gripped by salinity.Keywords : Salt stress, iradiation, PS862, PSJT941, Saccharum sp AbstrakKebutuhan komoditas tebu terus meningkat, untuk memenuhinya dapat dilakukan dengan cara ekstensifikasi. Namun demikian, lahan yang tersedia adalah lahan sub optimal seperti lahan salin, untuk itu diperlukan varietas toleran salinitas.  Untuk merakit varietas tebu yang toleran terhadap cekaman salinitas dapat mengunakan teknologi mutasi induksi dengan menggunakan sinar gamma yang dikombinasikan dengan seleksi in vitro, Sedangkan untuk menyeleksi kalus secara in vitro digunakan NaCl. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan   planlet-planlet mutan tebu toleran salinitas hasil mutasi induksi dan seleksi in vitro. Bahan tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah kalus tebu varietas PS862 dan PSJT941. Rancangan lingkungan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap.  Penelitian ini yang  terdiri  atas empat tahap  kegiatan utama yaitu (1) induksi mutasi dengan menggunakan iradisi sinar gamma  (5, 10, 15 20, 25,30 dan 35 Gy) dan seleksi in vitro pada media yang mengandung NaCl;  (2) regenerasi tunas pada media MS + BA 3 mg/l + Zeatin 0,3 mg/l + Prolin 100 mg/l untuk kalus tebu varietas PS862  dan MS + BA 3 mg/l + Zeatin 0,1 mg/l + Prolin 100 mg/l untuk kalus tebu PSJT941dan (3) induksi akar pada media MS + IBA 1 mg/l. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah  122  planlet mutan  yang berasal dari varietas PS862 dan 66 planlet mutan yang berasal dari PSJT941 yang toleran cekaman garam NaCl. Mutan yang diperoleh memiliki sifat toleran salinitas karena mampu tumbuh pada media yang mengadung NaCl.  Untuk menghasilkan populasi yang toleran salinitas perlu dilakukan pengujian di rumah kaca dan di lapang yang tercekam salinitas.Kata Kunci :  Cekaman garam, iradiasi, PS862, PSJT941, Saccharum sp
Keywords
Salt stress,iradiation,,PS862,PSJT941,Saccharum sp
Citation