PROSPEK USAHATANI TANAMAN SAYURAN DI KABUPATEN BREBES

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Description
Prospek Usahatani Tanaman Sayuran di Kabupaten Brebes. District of Brebes is more known as the centre of onion productions.  Beside that this area is also potential to vegetables farming development, whereas the vegetables farming already bunch with local society especially high land farmers.  Although it just resemble at small scale, but this farming activity attach a significant contribution in farmer income.  Vegetables that common are potato, carrot, cabbage.  The aim of this study is to see how much the contribution of vegetables cultivation to the farmer incomes.  This study was doing on early 2005 in sub district of Sirampog, district of Brebes.  Collection data do by RRA (Rapid Rural Appraisal) method through field observation and interview with key informant.  Observation of primary data including cost production, price product, and market system.  Secondary data was obtained from related institution.  Data analyzed by financial and descriptive methods.  The result shows that if cost pay cash, benefit of farming reach from Rp.8.610,- to Rp.1.747.517,- per season.  With vary asset and comprehensive land scale, the high benefit of farming was scallion, follows with potato, carrot, cabbage, and mustard green with each R/C were 1,70; 1,54; 1,25; 1,19; and 1,01. Kabupaten Brebes selama ini lebih dikenal sebagai sentra bawang merah.  Namun sebenarnya di daerah tersebut juga memiliki potensi untuk pengembangan berbagai jenis usahatani tanaman sayuran lainnya, mengingat usahatani tanaman sayuran telah menyatu dengan masyarakat setempat khususnya petani dataran tinggi.  Meski diusahakan dalam skala yang relatif kecil, namun kegiatan usahatani tersebut memberikan andil yang cukup berarti bagi pendapatan rumah tangga tani.  Tanaman sayuran yang umum diusahakan adalah kentang, wortel, kubis, bawang daun, dan sawi.  Untuk melihat seberapa besar kontribusi usahatani tanaman sayuran tersebut terhadap pendapatan petani, maka dilakukan kegiatan kajian di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes pada tahun 2005.  Pengumpulan data dilakukan dengan metode RRA (Rapid Rural Appraisal) melalui observasi lapang dan wawancara dengan informan kunci.  Data primer yang diamati antara lain meliputi biaya input produksi, harga output, dan sistem pemasaran.  Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait.  Data dianalisis secara finansial dan deskriptif.  Hasil kajian menunjukkan bahwa dengan asumsi semua biaya dikeluarkan secara tunai, keuntungan usaha yang diperoleh berkisar antara Rp.8.610 sampai dengan Rp.2.783.400,- per musim.  Dengan jumlah modal dan luas lahan garapan yang berbeda, keuntungan per musim tertinggi diperoleh dari usahatani bawang daun, kemudian diikuti oleh kentang, wortel, kubis, dan sawi dengan perbandingan output input masing-masing sebesar 1,70 ; 1,54 ; 1,25; 1,19 ; dan 1,01.
Keywords
Citation