PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK TERHADAP PRODUKSI DAN VIABILITAS BENIH SETEK NILAM (Pogostemon cablin Benth)

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
ABSTRAKSampai saat ini informasi pengaruh jarak tanam dan dosis pupukterhadap produktivitas, dan viabilitas benih nilam (Pogostemon cablinBenth) masih terbatas. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuanmendapatkan jarak tanam dan dosis pupuk yang optimum untuk produksibenih/setek nilam. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan (KP)Sukamulya, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Industri Lain (Balittri),Pakuwon, Parungkuda, Sukabumi, dari Januari sampai November 2010.Percobaan faktorial, dengan tiga faktor dan tiga ulangan, disusun dalamrancangan petak terbagi dua kali (RPPT). Petak utama adalah dua varietasnilam yaitu Sidikalang dan Lhokseumawe. Anak petak adalah tiga jaraktanam yaitu (1) 1 x 0,5 m; (2) 1 x 0,7 m; dan (3) 1 x 1 m. Anak-anak petakadalah dua dosis pemupukan yaitu : 1) 30 ton pupuk kandang, 300 kg urea,150 kg SP-36, dan 300 kg KCl/th, dan 2) 45 ton pupuk kandang, 450 kgurea, 225 kg SP-36, dan 450 kg KCl/th. Ukuran plot 8,4 x 5 m. Parameteryang diamati adalah pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlahcabang primer, sekunder, dan tersier), produksi benih pertanaman,diameter bagian pangkal, tengah, dan pucuk dari cabang primer dansekunder, kadar karbohidrat dan serat, dan viabilitas benih setek.Pengamatan dilakukan pada umur enam bulan setelah tanam (6 BST).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) varietas Sidikalang dengandosis pemupukan 45 ton pupuk kandang, 450 kg urea, 225 kg SP-36, dan450 kg KCl/th, menghasilkan jumlah cabang primer paling tinggi yaitu14,29; (2) jarak tanam 1 x 0,5 m menghasilkan benih setek tertinggi(73.555 stek/1.000 m 2 ). Rata-rata diameter benih berasal dari pangkal ≥ 5mm, sedangkan rata-rata diameter benih berasal dari pucuk ≥ 4 mm; (3)Viabilitas benih pada 0 dan 4 hari setelah penyimpanan ≥ 80%. Jaraktanam 1 x 0,5 m dengan dosis pupuk kandang sebanyak 30 ton, 300 kgurea, 150 kg SP-36, dan 300 kg KCl pertahun merupakan dosis yangoptimal untuk produksi benih/setek nilam. Kombinasi perlakuanpemupukan 30 ton pupuk kandang, 300 kg urea, 150 kg SP-36, 300 kgKCl/th dengan jarak tanam 1 x 0,5 m menghasilkan keuntungan tertinggiyaitu: Rp 6.668.500 dengan nilai B/C 2,05.Kata kunci : Pogostemon cablin Benth, jarak tanam, pemupukan,produksi, kualitas benih/setekABSTRACTEffect of Spacing and Fertilizer Dosages on Productionand Viability of Patchouli Cutting SeedsInformation on the effect of plant density and fertilizer dosage onthe production and viability of patchouli seeds is still limited. Thisexperiment was aimed at finding out optimum plant spacing and fertilizerdosage for improving production and quality of patchouli cutting seeds.The experiment was conducted at Sukamulya experimental station ofIndonesian Spice and Industrial Crops Research Institute (ISICRI),Pakuwon, Sukabumi from January through November 2010. Thisexperiment was consisted of three factors and three replicates and wasarranged in a split-split-plot design. The main plots were two varieties ofpatchouli, i.e. V1 = Sidikalang and V2 = Lhokseumawe. The sub plotswere three plant spacing dimentions, i.e. S1 (1 x 0.5 m), S2 (1 x 0.7 m),and S3 (1 x 1 m). The sub-sub plots were two levels of fertilizer dosage,i.e. F1 (manure; urea, SP-36, and KCl of 30 t; 450, 225, and 450 kg/ha,respectively) and F2 (manure; urea, SP-36, and KCl of 45 t; 300, 150, and450 kg/year, respectively). Variables observed were plant growth (plantheight; number of primary, secondary, and tertiary branches), seedproductivity and viability, diameter of bottom, medium, and upper ofcutting seeds. The results of experiment indicated that Sidikalang variety,treated with 45 tons of manure, 450 kg urea, 225 kg SP-36, and 450 kgKCl per hectare produced the highest number of primary branchescompared to other treatments. Plant spacing of 1 x 0.5 m produced thehighest number of cutting seeds (73,555 stumps/1,000m 2 ). The averageddiameters of cutting seeds from basal were ≥ 5 mm while those from topwere ≥ 4 mm. Viability of the cutting seeds at 0 and 4 days after storagewas ≥ 80%. Plant spacing 1 x 0.5 m with dosage of fertilizer 30 ton dungmanure, 300 kg urea, 150 kg SP-36, and 300 kg KCl per year is the dosageoptimum for producing seed/cutting of patchouli. Combination of fertilizerdosages of 30 tons manure, 300 kg urea, 150 kg SP-36, and 300 kg KClper year and plant spacing of 1 x 0.5 m produced the highest profit asmuch as Rp 6,668,500 with B/C value of 2.05.Key words: Pogostemon cablin Benth, plant spacing, fertilizer,production, cutting seed quality
Keywords
Citation