POTENSI HASIL GALUR-GALUR F1 MANDUL JANTAN KAPAS PADA PERSILANGAN ALAMI

Abstract
Description
ABSTRAKProduksi benih varietas kapas hibrida dapat ditempuh dengan duacara, yaitu dengan persilangan manual dan dengan memanfaatkan galurmandul jantan (male-sterile line). Memproduksi benih kapas secarapersilangan manual memerlukan tenaga dan biaya yang tinggi, dan biayatersebut dapat dikurangi dengan menggunakan galur male steril. Penelitiandilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Tembakaudan Serat, di Karangploso, Malang, Jawa Timur, dari bulan April sampaiOktober 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi hasilgalur-galur mandul jantan kapas untuk memproduksi benih hibrida. Tigaaksesi kapas yaitu KI 487, KI 489, dan KI 494 yang memiliki persentasetanaman mandul jantan masing-masing 60,8%, 57,5%, dan 65% telahdigunakan sebagai donor sifat mandul jantan dan telah dilakukan introgresisifat mandul jantan dari ketiga aksesi tersebut ke varietas komersialKanesia 7, Kanesia 8, dan Kanesia 9 melalui persilangan pada tahun 2006dan diperoleh 9 set kombinasi persilangan. Pada tahun 2007, evaluasipotensi galur dilakukan terhadap 8 galur F1 mandul jantan, 3 tetua jantanyaitu varietas Kanesia 7, Kanesia 8, dan Kanesia 9, serta satu varietas baruyaitu Kanesia 12 sebagai pembanding yang disusun dalam rancangan acakkelompok yang diulang 3 kali. Plot percobaan berukuran 3 x 10 m 2dengan jarak tanam 100 cm x 25 cm; satu tanaman per lubang. Dosispupuk yang digunakan adalah 100 kg urea + 100kg ZA + 100kg SP 36 +100kg KCL per ha. Tidak dilakukan pengendalian hama denganinsektisida kimia selama penelitian. Pengamatan yang dilakukan adalahkemandulan benangsari secara visual dan mikroskopis, jumlah buah pertanaman, bobot buah, dan hasil kapas berbiji. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengamatan secara visual dan mikroskopis terhadapstruktur bunga menunjukkan bahwa semua individu tanaman dari 8 galurF1 yang diuji adalah mandul jantan. Jumlah buah galur mandul jantan 7 –96% lebih banyak tetapi ukuran buahnya lebih kecil dibandingkan denganKanesia. Galur-galur mandul jantan KI 494 x Kanesia 7 dan KI 494 xKanesia 8 memberikan hasil kapas berbiji paling tinggi masing-masing2.609kg dan 2.153kg per hektar dibandingkan dengan galur-galur lain,atau sebesar 94 % dan 95% dibandingkan dengan Kanesia 7 dan Kanesia8. Persilangan alami galur-galur tersebut bervariasi sebesar 51 – 95%.Kata kunci : Kapas, Gossypium hirsutum. L., mandul jantan, benih hibridaABSTRACTCotton yield potential of F1 male sterile lines undernatural crossingCotton hybrid seed production can be done by manual crossing andby using male steril line methods. The manual crossing technique ishowever labor dan cost intensive, and the cost can only be reduced byusing male sterile lines. The experiment was conducted in KarangplosoExperimental Station of Indonesian Tobacco and Fiber Crops ResearchInstitute (IToFCRI), Malang, East Java, from April to Oktober 2007aiming to evaluate the yield potential of cotton male sterile lines. Threecotton accessions e.i KI 487, KI 489, and KI 494 which have male sterilitypercentage of 60.8%, 57.5%, and 65%, respectively, were used as donorfor male sterility and were then introgressed to three commercial cottonvariety, Kanesia 7, Kanesia 8, and Kanesia 9 through manual crossing, andthat resulted in nine sets of crossing combinations. In 2007, yield potentialwere studied including 8 F1 male sterile lines, 3 male parent lines (Kanesia7, Kanesia 8, and Kanesia 9), and one new cotton variety, Kanesia 12, ascontrol in a randomized block design with 3 replications. Plot size was 3 x10 m 2 with 100 cm x 25 cm plant spacing; one plant per hill. Fertilizerdosage was 100kg urea + 100kg ZA + 100kg SP 36 + 100kg KCl per ha.Chemical insecticide was not used for insect protection during theresearch. Parameters observed were plants male sterility, number of bollsper plant, boll weight, and seed cotton yield. The experimental resultshowed that both visual and microscopic observation of male sterility onindividual plants confirmed that the eight F1 lines tested were male sterile.Number of bolls per plant of male sterile lines were 7 – 96% higher thanthat of Kanesia’s, but boll size was smaller. Lines KI 494 x Kanesia 7 andKI 494 x Kanesia 8 produced highest cotton seed yield of 2609 kg and2153 kg per hectar, respectively, which were 94% and 95% of that of theirmale parents, Kanesia 7 and Kanesia 8, respectively. Natural crossing ofthose lines varied around 51 – 95%.Key words : Cotton, Gossypium hirsutum. L., male sterile, hybrid seed
Keywords
Citation
URI