Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk Terhadap Daya Saing Komoditas Sayuran di Bali (The Impact of Fertilizer Subsidy Policy on the Competitiveness of Vegetable Commodities in Bali)

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Usahatani sayuran dinilai tidak berdaya saing dan kurang menguntungkan karena mahalnya harga input produksi tidak seimbang dengan harga output yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan produksi sayuran di Bali semakin berkurang sehingga harus mendatangkan pasokan sayuran dari luar Bali. Penelitian ini betujuan untuk: (1) mengetahui daya saing usahatani sayuran di Bali dan (2) mengetahui dampak kebijakan subsidi pupuk pemerintah terhadap pengembangan usahatani sayuran di Bali. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali dengan pertimbangan bahwa kabupaten tersebut merupakan sentra produksi sayuran di Bali. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh 50 orang petani sayuran sebagai sampel penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer berupa data input output dalam berusahatani sayuran yang diterapkan petani selama tahun 2014. Metode analisis yang digunakan dalam mengolah data adalah Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani sayuran di Bali masih memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif terutama pada usahatani komoditas cabai merah, cabai rawit dan tomat. Kebijakan subsidi pupuk dari pemerintah berdampak pada pengembangan usahatani sayuran di Bali terutama pada usahatani cabai merah, sawi hijau dan kubis/kol. Untuk meningkatkan daya saing usahatani sayuran dan merangsang petani meningkatkan produksi sayuran di Bali diharapkan pemerintah daerah mampu memberikan kebijakan tambahan berupa: subsidi obat-obatan yang selama ini masih dibeli dengan harga impor oleh petani dan menetapkan kebijakan harga output pada komoditas sayuran.KeywordsUsahatani sayuran; Daya saing; Policy analysis matrix; BaliAbstractVegetable farming in Bali is less desirable by the farmers because the input price is expensive. Whereas Bali is one of the city’s tourism industry which the need of vegetables were expected to continue rising. In line with this the government provides subsidies for production input, especially fertilizer input to improve agricultural competitiveness in Indonesia. This research aims to: (1) determine the competitiveness of vegetable farming in Bali and (2) determine the impact of the fertilizer subsidy policy of the government towards the development of vegetable farming in Bali. This research was conducted in Tabanan Bali Province on the consideration that the district is the center of vegetable production in Bali. This research was conducted by focus group discussion (FGD approach), which was attended by 50 vegetables farmers. The data obtained in this study are primary data in the form of input output data in vegetable farming during 2014. The analytical method used is the policy analysis matrix (PAM). The results showed that vegetable farming in Bali still has comparative and competitive advantages, especially in red chilli, cayenne pepper, and tomatoes. Fertilizer subsidy policy of the government have an impact on the development of vegetable farming in Bali mainly on red chilli, chinese cabbage, and cabbage. To improve the competitiveness of vegetables farming and to stimulate farmers to increase production of vegetables in Bali, local government is expected to be able to provide additional policies such as socialize how to use chemical pesticide and set an output pricing policy on vegetable commodities.
Keywords
Vegetable farming; Competitiveness; Policy analysis matrix; Bali
Citation