Status Wanita dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Nelayan dan Petani Padi di Kabupaten Muko-Muko Provinsi Bengkulu

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Description
EnglishThis paper uses a gender conceptual framework of the determinants of food security. Using three indicators, the paper tries to demonstrate the considerable influence of the status of women relative to men to households’ food security in two different economic base groups of households. This research was conducted in the District of Mukomuko in Bengkulu Province.  As many as 219 respondents were divided into two groups of households, namely 110 fishery and 109 paddy farmers, and were selected using a simple random sampling. A multiple regression model was used to determine significant factors of household food security.  Among the two different household groups and using a diet diversity as the household food security indicator, the fishery households group exposed relatively better food security status than that of paddy farmer households. The econometric analysis also showed that status of women relative to men was not significant to food security. Meanwhile, households’ income and household economic base are important factors in determining households’ food security.  IndonesianKajian ini menggunakan kerangka konseptual gender dalam menentukan ketahanan pangan. Dengan menggunakan tiga indikator, artikel ini mencoba menunjukkan pengaruh dari status wanita relatif terhadap pria dalam rumah tangga pada ketahanan pangan pada dua rumah tangga yang berbeda basis ekonominya.  Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Muko-muko Provinsi Bengkulu. Dua ratus sembilan belas responden yang terdiri dari 110 rumah tangga nelayan dan 109 rumah tangga petani padi dipilih dengan menggunakan sampling acak sederhana.  Model regresi berganda akan digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan rumah tangga.  Diantara dua kelompok rumah tangga dan dengan menggunakan ragam pangan sebagai indikator ketahanan pangan rumah tangga, rumah tangga nelayan menunjukkan derajat ketahanan pangan relatif lebih baik dibandingkan rumah tangga petani padi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa status wanita tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap ketahanan pangan rumah tangga meskipun semua memiliki tanda yang sesuai.  Sementara itu, pendapatan rumah tangga dan basis ekonomi rumah tangga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap ketahanan pangan rumah tangga.
Keywords
ketahanan pangan; status wanita; gender; nelayan; petani padi; food security; women status; gender; fishery; paddy farmer
Citation