Fenomena Anomali Iklim El Nino dan La Nina: Kecenderungan Jangka Panjang dan Pengaruhnya terhadap Produksi Pangan

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Description
EnglishEl Nino occurrence tends to increase with longer duration, higher magnitude of climate anomaly, and shorter cycle period of occurrence. Climate anomaly induces decrease of rainfall and water availability with further consequence on food production decline by 3.06 percent for each El Nino case. Contrary to El Nino which causes rainfall and food production decreases, La Nina causes increases in rainfall and improves food production by 1.08 percent. The lowest production decrease induced by El Nino and the highest production increase caused by La Nina was observed on corn production indicating that corn production is the most sensitive to climate anomaly. To reduce possible food production decrease induced by El Nino a comprehensive mitigating policy is essential. The policy consists of three major efforts, namely: (1) establishment of earlier warning system on climate anomaly, (2) development of efficient dissemination system on climate anomaly information, and (3) developing, disseminating and facilitating farmers to implement cultural techniques adaptive to drought condition as well as improving, rehabilitating irrigation network and developing rainfall harvesting techniques.IndonesianFrekuensi kejadian El Nino cenderung meningkat dengan durasi yang semakin panjang, tingkat anomali iklim yang semakin besar, dan siklus kejadian yang semakin pendek. Anomali iklim tersebut menyebabkan penurunan curah hujan dan ketersediaan air irigasi yang selanjutnya berimplikasi pada penurunan produksi pangan sebesar 3,06 persen untuk setiap kejadian El Nino. Sebaliknya, kejadian La Nina cenderung diikuti dengan peningkatan curah hujan dan merangsang peningkatan produksi pangan sebesar 1,08 persen untuk setiap kejadian La Nina. Penurunan produksi pangan akibat El Nino dan peningkatan produksi pangan akibat La Nina paling tinggi terjadi pada produksi jagung. Hal ini menunjukkan bahwa produksi jagung paling sensitif terhadap peristiwa anomali iklim. Dalam rangka menekan dampak negatif El Nino terhadap produksi pangan maka diperlukan kebijakan penanggulangan yang komprehensif yang meliputi tiga upaya pokok yaitu : (1) pengembangan sistem deteksi dini anomali iklim, (2) pengembangan sistem diseminasi informasi yang efisien tentang anomali iklim, dan (3) mengembangkan, mendiseminasikan dan memfasilitasi petani untuk menerapkan teknik budidaya tanaman yang adaptif terhadap situasi kekeringan di samping membangun dan merehabilitasi jaringan irigasi serta mengembangkan teknik pemanenan curah hujan.
Keywords
climate anomaly, El Nino, La Nina, rainfall, food production, anomali iklim, curah hujan, produksi pangan
Citation