HUBUNGAN HARA Ca DAN Mg TERHADAP SIFAT FISIK BUAH JERUK SIAM BANJAR PADA PANEN SUSULAN DI LAHAN PASANG SURUT KALIMANTAN SELATAN

Abstract
Kabupaten Barito Kuala merupakan salah satu sentra produksi jeruk siam banjar di Kalimantan Selatan. Jeruk di lahan pasang surut pada umumnya ditanam pad a sistem surjan. Jeruk yang dihasilkan di lahan ini memiliki ukuran fisik yang cukup bervariasi, sehingga secara umum kualitas fisik buah jeruk siam banjar yang dihasilkan di lahan ini masih kurang. Diduga hal ini disebabkan karena rendahnya unsur Ca dan Mg di lahan pasang surut, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian unsur Ca dan Mg terhadap sifat fisik buah jeruk. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Ca dan Mg dengan kualitas fisik buah jeruk panen susulan di lahan pasang surut. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pasang surut tipe luapan B di desa Karang Indah, UPT Tarantang, Kabupaten Barito Kuala, pad a tahun 2005. Tanaman jeruk yang dipilih berumur sekitar 5 tahun. Ada tujuh paket dosis pemupukan per pohon yang diberikan, yaitu: (1) 200 N, 100 P20S, 300 K20, 0 Ca, 0 Mg, (2) 200 N, 100 P20S, 300 K20, Ca=O, Mg=100, (3) 200 N, 100 P20S, 300 K20, Ca=400, Mg=O, (4) 200 N, 100 P20S, 300 K20, Ca=400, Mg=100, (5) 200 N, 100 P20S, 300 K20, Ca=400, Mg=200, (6) 200 N, 100 P20S, 300 K20, Ca=600, Mg=IOO, (7) 150 N, 150 P20S, 150 K20, Ca=300, Mg=195 (petani). Sebagai sumber hara masing-masing digunakan urea untuk N, SP-36 untuk P20S, KCI untuk K20, kalsit untuk Ca dan kiserit untuk Mg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ca (kalsium) tanah berkorelasi positif sangat nyata dengan bobot, tinggi, diameter, ratio tinggildiameter dan jumlah juring buah jeruk. Sedangkan tebal kulit buah jeruk berkorelasi negatif dengan kandungan Ca tanah.
Description
Keywords
HUBUNGAN HARA Ca DAN Mg TERHADAP SIFAT FISIK BUAH JERUK SIAM BANJAR PADA PANEN SUSULAN DI LAHAN PASANG SURUT KALIMANTAN SELATAN
Citation
Collections