PEMBERIAN MULSA DAN PUPUK KANDANG TERHADAP KADAR AIR TANAH DAN HASIL CABAl DI LAHAN GAMBUT RAWA LEBAK

Abstract
Penataan lahan gambut untuk pertanian harus memperhatikan tipologi lahan (ketebalan gambut) dan tipe luapan airnya. Untuk tanaman pangan dan hortikultura sebaiknya diarahkan pada lahan gambut yang ketebalannya < 1 m. Masalah utama dalam budidaya pertanian di lahan lebak bertanah gambut adalah kekeringan pada musim kemarau dan kebanjiran pada musim hujan. Pemberian mulsa pada tan am an cabai dimaksudkan untuk mengurangi evaporasi, mempertahankan kelembaban tanah, menekan pertumbuhan gulma dan meningkatkan hasil tanaman. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan jenis mulsa dan takaran pupuk kandang yang dapat mempertahankan kadar air tanah di lahan lebak bertanah gambut dan meningkatkan produktivitas cabai.Penelitian lapangan dilaksanakan di KP. Tanggul, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan dari bulan Juli hingga Desember 2006. Perlakuan disusun dalam RAK dengan tiga ulangan yang terdiri atas pupuk kandang : kontrol (tanpa pupuk kandang), diberi pupuk kandang 2,5 t/ha dan 5.0 t/ha, sedangkan mulsa terdiri atas : kontrol (mulsa gulma in situ), mulsa sekam padi 3 t/ha, mulsa jerami padi 6 t/ha dan mulsa plastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mulsa dalam bentuk jerami padi, gulma in situ dan mulsa plastik lebih baik dalam mempertahankan kadar air tanah dan meningkatkan hasil cabai dibandingkan mulsa sekam padi. Sedangkan pemberian pupuk kandang tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap peningkatan hasil cabai.
Description
Keywords
PEMBERIAN MULSA DAN PUPUK KANDANG TERHADAP KADAR AIR TANAH DAN HASIL CABAl DI LAHAN GAMBUT RAWA LEBAK
Citation
Collections