PENGARUH RESIDU PUPUK ORGANIK TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BULAI (Sclerospora maydis L.) DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Salah satu agenda “Nawa cita” adalah peningkatan kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan dicerminkan oleh kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri. Penggunaan pupuk organik sangat diperlukan untuk memperbaiki kualitas tanah, bermanfaat bagi kesuburan dan peningkatan produksi tanaman. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah tadah hujan di Kebun Percobaan Jakenan, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada musim tanam (MT III) pada bulan Juni 2015 sampai Oktober 2015. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 6 perlakuan 3 ulangan. Tanaman yang digunakan adalah jagung varietas sukmaraga, dengan jarak tanam (70 x 25) cm dan ukuran plot (10 x 5) m. Penelitian ini menggunakan lahan yang sebelumnya ditanami padi walik jerami yang pemupukannya menggunakan dosis pupuk yang berbeda-beda. Dosis pupuk organik yang gunakan sebelumnya adalah 10 ton dan 20 ton ha -1 . Penelitian tanaman jagung ini menggunakan pupuk NPK yang sama pada setiap perlakuan. Tujuan penelitian adalah mendapatkan informasi ketahanan tanaman jagung terhadap serangan penyakit bulai dan produksi tanaman jagung dengan memanfaatkan residu pupuk organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik meningkatkan ketahanan terhadap serangan penyakit bulai dan meningkatkan produksi tanaman jagung. Tanaman jagung tanpa residu pupuk organik serangan bulainya mencapai 20%, sedangkan yang memanfaatkan residu pupuk organik 20 t ha-1 +NPK rekomendasi serangan penyakit bulainya cukup rendah yaitu 2%. Produksi jagung tertinggi terdapat pada perlakuan penggunaan pupuk organik 20 ton ha -1 ditambah dengan pupuk NPK yang mencapai 6,2 ton/ha.
Description
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) ke-3 (2015- 2019), dimana RPJM tersebut merupakan penjabaran dari visi dan program aksi Presiden Jokowidodo. Peningkatan kedaulatan pangan adalah agenda ke-7 Nawa cita, kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri. Hal ini perlu adanya dukungan dari ketahanan pangan terutama kemampuan mencukupi pangan dari produk dalam negeri (Sekjen Kementan, 2016). Dalam rangka mempertahankan swasembada pangan, sasaran utamanya yaitu perbaikan sistem produksi tanaman pangan, khususnya tanaman serealia ditujukan untuk: 1) meningkatkan produksi agar mampu mendukung ketahanan pangan, terutama melalui peningkatan produktivitas dan perluasan areal panen, dan 2) meningkatkan nilai tambah ekonomi sistem produksi, terutama melalui peningkatan efisiensi produksi, perbaikan mutu produk, diversifikasi, pengembangan sistem, dan usaha agribisnis tanaman serealia khususnya tanaman jagung.
Keywords
bulai, produksi jagung, residu pupuk organik
Citation