KETAHANAN GENOTIPE UNGGUL BEBERAPA SPESIES KOPI TERHADAP PENYAKIT KARAT DAUN (Hemileia vastatrix) ASAL CISAAT SUKABUMI

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
ABSTRAK Keterbatasan informasi jenis ras H. vastatrix yang ada di Indonesia, menjadikan pengetahuan mengenai kompatibilitas dan ketahanan antar varietas kopi yang akan ditanam di suatu daerah menjadi penting. Penelitian bertujuan untuk mengetahui variasi tingkat ketahanan, dan informasi mengenai kompatibibilitas varietas kopi terhadap H. vastatrix yang berada di Cisaat (Sukabumi), sehingga dapat digunakan sebagai referensi dalam menguji genotipe kopi unggul baru. Penelitian dilaksanakan di Desa Kadung Dampit, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dan rumah kaca proteksi tanaman Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor. Species kopi yang digunakan adalah ; kopi Arabika (varietas Kartika 1, Kartika 2, S-795, AS2K, Sigarar Utang, Kopyol, Arabusta dan mengening [lokal Bali]), kopi Robusta [BP308] dan kopi Excelsa [lokal Parung Kuda]. Penularan penyakit di lapangan dilakukan secara alami, sementara penularan di rumah kaca dilakukan dengan cara buatan. Hasil penelitian memperlihatkan kopi yang diuji memiliki tingkat ketahanan yang berbeda terhadap H. vastatrix. Kopi Arabika varietas Kartika 1 dan Sigarar Utang termasuk agak rentan, Kartika 1, Excelsa (lokal Parung Kuda) dan Robusta (BP308) termasuk tahan, sedangkan yang lainnya termasuk kebal. Urediniospora asal Cisaat kompatibel dengan kopi Arabika varietas Kartika 1, Kartika 2, Sigarar Utang, Excelsa (lokal Sukabumi) dan Robusta (BP308) sementara untuk yang lainnya tidak.
Description
Rendahnya produktivitas tanaman kopi di Indonesia antara lain disebabkan oleh tingginya gangguan hama penyakit sebagai akibat belum diterapkannya praktik kultur teknis yang secara benar, termasuk pengendalian penyakit karat daun yang disebabkan oleh Hemileia vastatrix (Semangun, 2000; Mahfud, 2012). Penyakit yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1876, pernah melumpuhkan produksi kopi Arabika (Coffea arabica L.). Pada saat itu, akibat penyakit ini kopi Arabika hanya dapat bertahan di dataran tinggi (di atas 1000 m dpl), dimana serangan penyakit ini tidak begitu hebat (Prastowo et al., 2010). Penyakit karat daun tidak hanya menyerang jenis kopi Arabika saja, tetapi kopi Robusta (C. canephora), C. racemosa, C. congensis dan kopi Excelsa (C. liberica) juga terserang dengan tingkat serangan yang bervariasi (Kilambo et al., 2013; Harni et al., 2015). Meskipun keberadaan penyakit karat daun di Indonesia sudah lebih dari satu abad dan menimbulkan kerugian yang cukup besar, tetapi sampai saat ini belum ditetapkan cara yang efektif untuk menanggulanginya. Avelino et al. (2015) selain disebabkan oleh faktor iklim dan cara budidaya, keberadaan ras H. vastatrix juga diduga sebagai salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya krisis pada pertanaman di Colombia dan Amerika Tengah, yang terjadi antara 2008-2013. Selama ini, pengendalian penyakit karat daun dilakukan dengan cara, menanam varietas kopi yang tahan atau agak tahan, kultur teknis, penggunaan agens hayati dengan pemanfaatan jamur antagonis Verticillium, dan pestisida kimia baik secara tunggal maupun paket teknologi belum dapat menurunkan intensitas serangan secara signifikan (Ginting dan Mujim, 2007; Ginting, 2008; Amaria dan Harni, 2012).
Keywords
Coffea spp, kompatibilitas, varietas, Hemileia vastatrix.
Citation