BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN GAMBUT

Loading...
Thumbnail Image
Date
2006
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Luas lahan gambut di Indonesia diperkirakan sekitar 15,4 juta ha, tersebar di lahan pasang surut sekitar 10,4juta ha dan lahan lebak sekitarS juta ha (WidjajaAdhi et al., 1992). Disebut lahan gambut apabila bahan organik yang dikandung tanah antara 12-18 % C-organik dengan ketebalan minimal 50 em. Lahan gambut berpotensi untuk pengembangan tanaman pangan, hotikultura dan tanaman perkebunan/industri. Usaha pertanian di lahan gambut menghadapi masalah abiotik dan biotik. Masalahabiotik meliputi kemasaman tanah, genangan air tinggi dan ketersediaan unsur hara makro serta mikro terutama P, K, Ca, Mg, Zn, Cu, dan B yang rendah, serta daya sangga tanah rendah. (Widjaja-Adhi, 1986). Adapun masalah biotik antaralain gangguan hama, serangga, penyakit dan gulma. Tanah gambut banyak diusahakan untuk pertanian oleh penduduk setempat untuktanaman pangan dan hortikultura. Namun demikian tidak semua gambut dapat diusahakan sebagai lahan pertanian, karena jenis tanah mineral dibawahnya dan kematangan lahan gambutnya sendiri sangat menentukan tingkat kesuburan tanah gambuttersebut. Selain itu kualitas air juga sangat menentukan tingkat kesuburan tanah gambut. Gambut yang dipengaruhi oleh air sungai, payau atau laut sangat kaya akan unsur hara jika dibandingkan dengan gambut yang hanya tergantung pada air hujan saja. Potensi lahan gambut untuk pertanian, khususnya sayursayuran apabila dikelola seeara baik dapat memberikan .pendapatan dan keuntunganyang eukup besar.
Description
Keywords
BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN GAMBUT
Citation
Collections