Buletin Laboratorium Veteriner Wates Vol 13 No 2 Tahun 2013

Abstract
Manusia jarang terinfeksi virus Avian Influenza (AI); jika ada, outcome infeksi virus AI pada manusia bersifat ringan seperti demam, konjungtivitis dan gejala mirip flu pada umumnya. Pada Februari-April 2013, dunia dikejutkan dengan adanya laporan kematian manusia di enam propinsi dan dua kota di China, dengan gejala mirip flu disertai gangguan pernafasan akut dan parah. Orang-orang yang berusia lebih dari 60 tahun, tinggal di daerah perkotaan dan berdekatan dengan pasar hewan/unggas atau yang memiliki pekerjaan atau aktivitas berkaitan dengan perunggasan dilaporkan memiliki resiko tinggi tertular penyakit ini. Berdasarkan hasilhasil penyidikan dan penelitian yang telah dilakukan di China, dibuktikan bahwa virus AI baru subtipe H7N9 adalah agen penyebab wabah penyakit ini. Virus ini tergolong virus LPAI dan merupakan hasil percampuran genetik dari tiga virus influenza tipe A yang berasal dari burung/unggas, yaitu virus subtipe H7N3, H9N2 dan H7N9 klasik. Mutasi asam-asam amino yang berhubungan dengan spesifisitas pengikatan virus pada sel reseptor inang dan patogenisitas virus pada manusia ditemukan pada beberapa isolat virus baru H7N9, mengindikasikan bahwa virus ini memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari pada virus-virus LPAI lainnya untuk beradaptasi dan menginfeksi manusia. Meskipun Indonesia masih berstatus bebas dari penyakit ini, kewaspadaan dan antisipasi terhadap potensi introduksi virus H7N9 ke populasi unggas atau manusia perlu ditingkatkan melalui kegiatan kekarantinaan, monitoring dan surveilan AI secara tepat dan berkelanjutan. Tulisan ini berisi review tentang epidemiologi penyakit, asal-usul dan filogenetik virus serta potensi penularan antar spesies virus AI baru H7N9.
Description
Keywords
Buletin Laboratorium
Citation