Penentuan Indeks Kebutuhan Hara Makro pada Tanaman Mangga dengan Metode Diagnosis and Recommendation Integrated System

No Thumbnail Available
Date
2013-08-02
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
ABSTRAK. Mangga merupakan komoditas buah yang memiliki nilai strategis untuk peningkatan ekspor danpengembangan agroindustri buah-buahan di Indonesia. Pemupukan pada tanaman mangga selama ini didasarkanpada pengalaman dan kebiasaan petani, belum mengacu pada kebutuhan tanaman. Diagnosis and RecommendationIntegrated System (DRIS) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mendiagnosis kebutuhan hara tanamandengan memperhitungkan perbandingan sepasang hara yang terkandung dalam jaringan tanaman. Untuk efisiensipemupukan, metode ini dinilai lebih baik dibanding beberapa metode lainnya. Tujuan penelitian ialah mendapatkanindeks hara dan nilai keseimbangan hara makro (N, P, K, Ca, dan Mg) pada tanaman mangga. Penelitian dilaksanakandi perkebunan mangga Arumanis umur 10 tahun milik PT Trigatra Rajasa, Situbondo, Jawa Timur mulai Januari2004 hingga Desember 2005. Pemilihan lokasi sampel didasarkan atas perbedaan kedalaman solum, yakni solumdangkal (<75 cm), solum sedang (75-150 cm), dan solum dalam (>150 cm). Penetapan sampel dilakukan secarapurposive random sampling sebanyak 12 tanaman untuk masing-masing kriteria kedalaman solum. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa hara P merupakan hara dominan yang dibutuhkan tanaman, diikuti oleh hara Mg dan N untuksolum sedang dan dalam, sedangkan untuk solum dangkal diperlukan hara P diikuti hara N. Sementara hara K danCa terdapat dalam jumlah yang cukup untuk semua lokasi. Rasio N/P untuk solum dalam (6,85) dan solum sedang(6,90) berada pada kisaran seimbang/normal (nilai N/P seimbang: 6,29-6,92), sementara untuk solum dangkal (6,07)berada pada kisaran kekahatan ringan (nilai N/P : 5,99–6,29). Rasio nilai N/K (solum dalam = 3,23, solum sedang= 3,38, dan solum dangkal = 3,02), berada pada kisaran normal/cukup (nilai N/K seimbang: 3,09-3,33). Demikianjuga rasio K/P (solum dalam = 2,15, solum sedang = 2,06, dan solum dangkal = 2,03), berada pada kisaran normal/cukup (kisaran K/P seimbang: 2,04-2,12). Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa unsur P merupakan unsurpaling dominan yang dibutuhkan tanaman mangga di lokasi tersebut, menyusul unsur N dan K. Terdapat hubunganantara nisbah hara N/P, N/K, dan K/P terhadap pertumbuhan, produksi, dan produktivitas tanaman, di mana bilamasing-masing nisbah hara tersebut berada dalam kisaran seimbang, maka pertumbuhan dan produksi tanamanjuga menjadi lebih baik. Model DRIS dapat direkomendasikan untuk membantu pengelolaan pemberian hara yangefisien sesuai kebutuhan tanaman.ABSTRACT. Juliati, S. 2010. Determination Macro Nutrient Index on Mango by DRIS Method. Mango ispriority commodity to increase export and as fruit agroindustry in Indonesia. Up till now fertilization on mango hasbeen done based on farmer’s pratices. Diagnosis and Recommendation Integrated System (DRIS) is a method todetermine nutrient requirement by analyzing nutrient ratio in pairs whitin plant tissue. To obtain the efficiency infertilization this method was better than other method. The experiment was carried out in 10 years age of mangoorchard of cv. Arumanis at PT Trigatra Rajasa Situbondo, East Java, from January 2004 until December 2005. Selectionof sample location was based on soil solum depth that were shallow solum (<75 cm), intermediate solum (75-150cm), and deep solum (>150 cm). Twelve trees at each soil solum depth were chosen as sample units determinedby purposive random sampling. The results showed that P was the most dominant nutrient element required by theplant in all location, followed by Mg and N for intermediate and deep solum, while for shallow solum the dominantnutrient was P followed by N. Kalium and Ca nutrient in were efficient all location. N/P nutrient balanced ratio fordeep solum was 6.85, 6.90 for intermediate solum and the normal range was N/P value : 6.29-6.92. For shallowsolum the N/P nutrient balanced ratio was 6.07 at low deficiency range (N/P value: 5.99–6.29). For N/K ratio value(deep solum = 3.23, intermediate solum = 3.38, and shallow solum = 3.02), all solums had balance range (N/Kbalanced value : 3.09-3.33). Similarly for K/P ratio (deep solum = 2.15, intermediate solum = 2.06 and shallowsolum = 2.03), all solums had balanced range (K/P balanced ratio : 2.04-2.12). Results of this study described that Pwas the most dominant nutrient required by the plant in the location. There was relationship between N/P, N/K, andK/P ratio on growth, production, and productivity. If each nutrient ratio was at balance condition it would be obtainedthe optimum growth and production of the plant. Diagnosis and Recommendation Integrated System model could beused to issue recommendation of efficient soil fertilization as it is matched with plant requirement.
Keywords
Citation