Perlindungan Hortikultura

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 49
  • Item
    Pengenalan dan Pengendalian Hama Lalat Pengorok Daun Liriomyza ssp.
    (Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2002) Direktorat Perlindungan Hortikultura
    Liriomysa spp. merupakan "hama baru’’ di Indonesia yang menjadi salah satu Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) penting dan menjadi kendala di dalam upaya pengembangan komoditias tanaman hortikultura. Pengenalan OPT tersebut secara baik merupakan dasar untuk melakukan usaha pengendalian. Dalam rangka mempercepat penyampaian informasi mengenai hama tersebut maka disusun buku "Pengenalan dan Pengendalian Hama Lalat Pengorok Daun” Liriomyza spp, yang merupakan perbaikan dari buku "Pengenalan dan Pengendalian Hama Pengorok Daun Liriomyza huidobrensis”, tahun 1998. Buku ini diharapkan berguna bagi petugas perlindungan tanaman didalam menangani masalah hama lalat pengorok daun di lapangan.
  • Item
    Penerapan Pengendalian Hama-Penyakit Terpadu Pada Budidaya Bawang Merah
    (Balai Penelitian Hortikultura Lembang, 1994) Duriat, Ati Srie; Soetiarso, Thomas Agoes; Prabaningrum, Laksminiwati; Sutarya, Rakhmat
    Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang penting di Indonesia. Luas pertanaman bawang merah di Indonesia dalam tahun 1991 tercatat tidak kurang dari 70.081 ha dengan rata-rata hasil 7,01 ton/ha. Penanamannya menyebar dari dataran rendah seperti di Brebes dan Probolinggo sampai dataran medium seperti di Kuningan. Di dataran rendah, pada umumnya bawang merah di tanam setelah padi sawah dengan menggunakan pupuk yang sudah terlalu tinggi. Penanaman di musim kemarau seringkali terserang berat oleh beberapa jenis hama, sedang pada musim penghujan masalah penyakit sering menyebabkan kerugian yang cukup besar. Dalam mengendalikan hama atau penyakit tersebut petani masih sangat menggantungkan pada penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida yang berlebih dapat menimbulkan kerugian seperti timbulnya masalah polusi air dan udara, keracunan baik manusia maupun hewan peliharaan, terbunuhnya musuh alami sehingga menimbulkan peledakan hama baru yang tadinya tidak penting, kandungan residu pestisida yang tinggi dan meningkatnya biaya produksi sehingga dapat memperlemah daya saing.
  • Item
    Pengenalan dan Pengendalian OPT Kapulaga
    (Pertanian Press, 2022-12) Abdurahim, Andi; Widyastiti, I Gusti Ayu; Tyasningsiwi, Retno Wikan; Pamungkas, Ginting Tri; Suwarno, Enung Hartati; Maulana, Rifki; Direktorat Perlindungan Hortikultura
    Kapulaga merupakan salah satu tanaman rempah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Kapulaga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bumbu masak dan obat-obatan tradisional yang tidak menimbulkan efek samping, sehingga masyarakat banyak yang memanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit. Budidaya kapulaga saat ini dihadapkan dengan berbagai masalah baik pada saat pembibitan maupun di lahan, antara lain adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), kekurangan unsur hara, serta keadaan iklim yang dapat menurunkan produksi. Penerapan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT) sangat dianjurkan untuk mengatasi serangan OPT.
  • Item
    Mencegah Ancaman Penyakit Sistemik Jeruk : Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal
    (IAARD Press, 2016) Astuti, Mutia Erti Dwi
    Peningkatan produksi dan kualitas buah jeruk lokal perlu terus dilakukan untuk membangkitkan kejayaan jeruk lokal serta memenuhi permintaan pasar dalam negeri sekaligus mengurangi impor jeruk. Sampai saat ini proses peningkatan produksi dan kualitas buah jeruk lokal tersebut masih terkendala oleh berbagai serangan OPT. Salah satu OPT yang sangat mematikan tanaman jeruk adalah CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) yang disebabkan oleh bakteri Liberobacterasiaticum. Serangan CVPD ini sudah memusnahkan jutaan pohon jeruk di Indonesia, dan kehilangan jeruk ditaksir sekitar 50.000 ton buah per tahun. Terkait dengan serangan CVPD dan beberapa penyakit virus lainnya, telah dilakukan berbagai upaya untuk mengendalikannya dengan rakitan teknologi Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS). Melengkapi rakitan teknologi PTKJS ini, maka buku Mencegah Ancaman Penyakit Sistemik Jeruk dapat digunakan sebagai pelengkap penting dalam mengendalikan penyakit CVPD dan virus lainnya. Buku ini berisi gejala, cara mendeteksi dan melakukan teknik yang tepat dalam mengendalikannya yang dikemas berdasarkan pengelompokaan pengendalian secara teoritis: aviodan, ekslusi, proteksi, terapi, eradikasi, dan resistensi. Buku yang mengungkap secara rinci tentang mencegah penyakit virus Jeruk ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang dapat digunakan oleh para peneliti, mahasiswa, penentu kebijakan, dan para praktisi yang banyak menekuni tentang jeruk. Selain itu, buku ini juga dapat memperkaya dunia penyakit tumbuhan di Indonesia dan bermanfaat bagi peningkatan produksi dan kualitas jeruk Indonesia.
  • Item
    Petunjuk Teknis Pengendalian OPT Kubis
    (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2017) Sipahutar, Tumpal; Sebayang, Lukas
    Kubis (Brassica oleracea var. capitata L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai ekonomi penting. Hambatan dalam budidaya tanaman kubis adalah masih tingginya serangan organisme hama pengganggu tanaman (OPT) kubis yang meliputi hama, penyakit dan gulma yang mempengaruhi produksi tanaman. Untuk melakukan pengendalian OPT perlu diketahui OPT tanaman kubis serta cara pengendaliannya agar tepat sasaran dan hemat biaya produksi. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penyusunan buku petunjuk teknis ” TEKNOLOGI PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN KUBIS”. Tujuan pembuatan buku ini adalah untuk: mengetahui teknologi pengendalian organisme pengganggu tanaman kubis.