Prospek Pengembangan Teknologi Budi Daya Kedelai di Lahan Kering Sumatera Selatan

Abstract
Description
Upaya peningkatan produksi kedelai di dalam negeri perlu dilakukan untuk menekan ketergantungan terhadap kedelai impor. Selain untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, pengembangan kedelai memberikan peluang bagi penambahan sumber pendapatan petani. Di Sumatera Selatan terdapat beberapa daerah yang sesuai untuk pengembangan kedelai ditinjau dari ketersediaan lahan kering dan kondisi iklim, terutama di zona IVax.2 dengan karakter biofisik: elevasi <700 m dml, lereng <8%, drainase baik, tanah termasuk grup hapludex, hapludults, dan dystrudepts. Luas lahan kering yang sesuai untuk pengembangan kedelai di zona IVax.2 diperkirakan 1,1 juta ha, 15,2% di antaranya terdapat di Kabupaten MUBA, 18,3% di Kabupaten OKI, 14,8% di Kabupaten Muara Enim, 8,8% di Kabupaten OKU, 3,2% di Kabupaten Lahat, dan 15,5% di Kabupaten Musi Rawas. Penelitian di beberapa lokasi di Sumatera Selatan pada MH II 2004, MH I 2004/05, dan MH II 2005 menunjukkan bahwa pengaruh pemupukan dan pengapuran bersifat spesifik lokasi. Di OKI dan Muara Enim, pemupukan dan pengapuran berdampak positif terhadap peningkatan hasil kedelai. Adaptasi varietas kedelai yang diuji juga bersifat spesifik lokasi. Penerapan teknologi budi daya dengan varietas unggul yang sesuai memberikan hasil 1,8-2,5 t/ha, bergantung pada kondisi lingkungan di daerah setempat. Data ini menunjukkan bahwa teknologi budi daya kedelai spesifik lokasi prospektif dikembangkan di lahan kering Sumatera Selatan. Keberhasilan pengembangan kedelai tidak hanya ditentukan oleh penerapan teknologi budi daya tetapi juga bergantung kepada kebijakan yang mendukung yang mencakup pemberdayaan penyuluh pertanian, penyelenggaraan penerapan teknologi pada petak-petak percontohan dengan melibatkan petani, penyelenggaraan sekolah lapang, pembentukan kelompok dan penumbuhan aktivitas kelompok tani, pembinaan penangkaran benih, penjalinan kemitraan untuk pemasaran produksi, pembentukan klinik agribisnis, dan pelatihan pengolahan hasil.
Keywords
Citation