Preferensi Konsumen terhadap Beras Merah sebagai Sumber Pangan Fungsional

Abstract
Description
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah melepas galur BP1924-1e-5-2 dengan nama varietas Aek Sibundong. Untuk mengevaluasi respon dan preferensi konsumen terhadap beras merah yang ditawarkan, dilakukan penelitian di tujuh provinsi yaitu Sumut, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Sulsel, dan NTB. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik kimiawi beras merah, karakteristik dan opini responden, persepsi dan respon terhadap produk beras merah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara tatap muka menggunakan kuesioner sebagai pedoman. Jumlah responden yang berhasil diwawancarai sebanyak 700 orang yang terdiri dari petani produsen, pengusaha, dan konsumen. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa dari segi mutu gizi, Aek Sibundong mempunyai kandungan asam folat dua kali lipat dibanding Ciherang. Karena itu Aek Sibundong dapat menurunkan kadar homosistein penyebab kepikunan dan menyingkirkan sumbatan pembuluh darah pemicu serangan stroke dan jantung koroner. Secara statistik, responden di semua lokasi penelitian menyatakan rasa nasi beras merah lebih baik atau sama saja dibanding rasa nasi yang biasa dikonsumsi. Responden di desa umumnya lebih menyukai rasa nasi beras merah dibanding responden kota, kecuali responden di propinsi Jatim dan Bali. Tingkat pengetahuan responden di Sumut, Bali, dan NTB yang terbiasa mengonsumsi beras merah lebih baik dibanding propinsi lainnya. Responden di Jabar, Jateng, dan Sulsel baik di desa maupun di kota menyatakan warna beras merah lebih baik, lebih jelek atau sama saja dengan yang biasa terhadap dikonsumsi relatif sama. Secara statistik ukuran beras merah yang diperkenalkan tidak berbeda nyata dengan beras putih yang biasa dikonsumsi responden. Persepsi antara responden di desa dan di kota terhadap beras merah dalam hal gizi dibanding beras yang biasa dikonsumsi ternyata sama secara statistik, kecuali di propinsi Jateng dan Bali. Secara keseluruhan responden di desa dan di kota di propinsi Jateng, Jatim, Bali, dan NTB menyatakan beras merah yang diperkenalkan lebih baik dibanding beras yang biasa dikonsumsi kecuali di Jabar dan Sulsel.
Keywords
Citation