Produktivitas dan kualitas benih kedelai varietas anjasmoro pada lahan sawah irigasi dan lahan sawah tadah hujan

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017-10-12
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BPTP Jawa Barat
Abstract
Pengembangan pertanaman kedelai dapat diarahkan pada tiga agroekosistem utama, yaitu lahan sawah irigasi, lahan sawah tadah hujan, dan lahan kering. Untuk mendapatkan produktivitas yang paling tinggi dan resiko kegagalan yang paling kecil, lahan sawah setelah padi mempunyai potensi yang paling besar untuk pengembangan tanaman kedelai. Dengan pertimbangan tersebut produksi benih kedelai dilaksanakan di lahan sawah irigasi dan tadah hujan. Kegiatan dilaksanakan di Jawa Barat pada empat Kabupaten yaitu Cianjur, Sumedang, Majalengka dan Indramayu. Pelaksanaan kegiatan pada Bulan Maret sampai Juni 2016. Varietas yang digunakan adalah Anjasmoro.Teknologi yang diterapkan PTT kedelai yaitu: 1) Tanpa Olah tanah (TOT), 2) Jarak tanam 40 x 20 cm, 3) Pembuatan saluran drainase, 4) Pemupukan berdasarkan status hara tanah sawah (PUTS), 5) Penggunaan mulsa jerami, 6) Pengairan dilakukan sesuai fase kritis (15 - 21 HST), fase berbunga (25 - 35 HST), dan pengisian polong (55 - 70 HST), 7) Pengendalian hama/penyakit berdasarkan konsep PHT dan 8) Panen dan pasca panen. Data yang diamati yaitu karakteristik agronomis (tinggi tanaman, jumlah cabang, produktivitas), komponen hasil (jumlah polong isi dan polong hampa per tanaman, bobot 100 butir), dan produksi benih. Pengumpulan data dengan metode eksperimen dan survey. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh bahwa produksi benih Varietas Anjasmoro di lahan sawah irigasi di Sumedang 1,71 t ha-1 dan Cianjur 1,81 t ha-1 dan kualitas/daya tumbuh masing-masing mencapai 93% dan di lahan sawah tadah hujan di Majalengka 1,30 t ha-1 dan Indramayu 1,20 t ha-1 dengan kualitas/daya tumbuh benih masing-masing 83% dan 90%.
Description
Keywords
Kedelai, benih, produksi, kualitas
Citation