DAYA HASIL GENOTIPE PADI PADA MUSIM TANAM BERBEDA DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN PELALAWAN

Loading...
Thumbnail Image
Date
2016-05-31
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Kesulitan utama untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) di lahan pasang surut adalah cekaman kekeringan, banjir, dan intensitas serangan hama yang tinggi sehingga lahan tidak dapat ditanami sepanjang musim. Petani padi pasang surut di Provinsi Riau umumnya menanam padi satu kali setahun dengan varietas lokal. Musim tanam jatuh pada bulan Agustus hingga Februari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pergeseran musim tanam terhadap daya hasil genotipe padi dan peluang untuk meningkatkan IP. Penanaman dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2013, Juli-Oktober 2013, Oktober 2013-Januari 2014. Penelitian dirancang sesuai rancangan acak kelompok lengkap yang diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musim tanam mempengaruhi hasil padi. Hasil tertinggi genotipe terbaik sebesar 7.87 t/ha GKG diperoleh pada MT Juli-Oktober, disusul hasil pada MT Oktober-Januari sebesar 7,27-7,49 t ha-1 GKG. Hasil pada MT Maret-Juni hanya 5,33 t ha-1 GKG. Padi lokal yang ditanam petani pada MT Agustus-Februari memberi hasil 4 t ha-1 GKG. Penambahan IP di luar musim tanam reguler menghadapi cekaman kekeringan dan serangan hama tikus. Ada peluang untuk meningkatkan IP dengan menanam varietas unggul umur genjah sebanyak dua kali pada satu siklus padi lokal umur dalam. Penanaman padi pada bulan Maret-Juni rentan terhadap cekaman kekeringan dan serangan hama. Genotipe P1F-B-A15, P1D-KK-A26, P5E-KK-A5, P253F-B-53 dapat memberikan hasil total pada MT2 dan MT3 tidak kurang dari 15 t ha-1 GKG, lebih tinggi dibandingkan hasil petani 4 t ha-1 pada rentang waktu yang sama. Genotipe P1F-B-A15, P5E-KK-A5, dan P253F-B-53 tergolong stabil antar musim tanam dan daya hasilnya tinggi.
Description
Keywords
Padi Pasang Surut, Musim Tanam, Indeks Pertanaman, Genotipe, Genjah
Citation