KARAKTERISTIK DAN POTENSI KERBAU RAWA

Abstract
Kerbau rawa atau kerbau kalang adalah salah satu sumber plasma nutfah ternak ruminansia yang telah berkembang biak dan dipelihara secara turun-temurun. Pemeliharaan ternak ini masih dilakukan secara tradisional di tempat-tempat khusus seperti di sungai, danau rawa dan tempat lain yang belum banyak tersentuh oleh aktivitas pertanian pada umumnya. Kerbau rawa banyak dipelihara di Kalimantan Selatan antara lain Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala dan Tanah Laut. Kecamatan Danau Panggang (HSU), Labuan Amas Utara (HST), Daha Utara (HSS), Kuripan (Barito Kuala) dan Bati-Bati (Tanah Laut) adalah daerah potensial pengembangan kerbau rawa, karena mempunyai areal lahan rawa yang luas dan sumber pakan hijauan alami. Di beberapa propinsi lainnya di Indonesia seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung dan Jambi perkembangan populasi ternak kerbau relatiflambat berkisar antara 0,50-7,69% per tahun. Kerbau mempunyai peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi petani, yakni sebagai tabungan hidup, menunjang status sosial, sumber tenaga kerja, penghasil daging, susu dan pupuk. Sebagai penghasil daging populasinya relatif lambat, sehingga produktivitasnya rendah. Perbaikan produktivitas kerbau dapat dilakukan dengan perbaikan mutu genetik rnelalui intensifikasi inseminasi buatan, perbaikan kualitas pakan, grading up, teknologi produksi yang dapat meningkatkan produktivitas dan reproduktivitas, serta penataan ruang pengembalaan alami yang dapat menyediakan pakan sepanjang tahun. Dalam rangka menciptakan sentra produksi kerbau rawa dengan produktivitas optimal, disarankan antara lain: 1) melakukan gerakan kegiatan inseminasi buatan massal melalui sinkronisasi birahi, 2) menyediakan pakan hijauan yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan sepanjang tahun, 3) pencegahan penyakit dengan melakukan vaksinasi secara berkala pemberantasan vektor sebagai inang penyebar penyakit (Ialat, keong dan caplak dll.), serta pemberantasan penyakit menular perlu dilakukan secara efektif dan berkesinambungan, 4) melakukan penyuluhan tentang pentingnya pejantan kerbau unggul untuk dijadikan bibit ke depan, serta 5) melakukan sosialisasi tentang pentingnya sistem kandang kelompok dalam upaya memudahkan dalam pengawasan dan pengelolaan kerbau ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Description
Keywords
KARAKTERISTIK DAN POTENSI KERBAU RAWA
Citation
Collections