PENGARUH PEMBERIAN KAPUR DAN FOSFAT ALAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBlKAYU DI LAHAN KERING
Loading...
Date
1995-04
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Proyeksi Tabor (1986) dan Affandi (1988) menunjukkan semakin meningkatnya
kebutuhan akan ubikayu menjelang tahun 2000. Oleh sebab itu produksi ubikayu harus
ditingkatkan. Peningkatan produktivitas melalui penerapan teknologi khususnya pemupukan
dan pengapuran masih dimungkinkan karena besarnya kesenjangan hasil antara
petani yaitu 9 - 11 t/ha dibandingkan dengan hasil pada tingkat penelitian yang mencapai
35 tlha. Wargiono (1979) dan Suherman et al. (1989) mengemukakan bahwa potensi
hasil ubikayu yang dapat dicapai antara 20 - 40 t/ha. Senjang hasil terutama disebabkan
oleh teknik budidaya yang masih rendah, terutama dalam pemakaian pupuk.
Pada pertanaman ubikayu, serapan hara oleh tanaman dari tanah saat panen cukup
tinggi. Wargiono (1985) mengemukakan bahwa ubikayu adalah tanaman yang banyak
menyerap unsur hara, terutama NPK. Pada tingkat hasil 25 tlha, hara yang hilang
melalui panen adalah 102 kg N, 35 kg P20S dan 170 kg K20/ha. Pernyataan serupajuga
dikemukakan Wargiono dan Tuherkih (1988) bahwa ubikayu mengangkut hara dari
tanah cukup tinggi, yaitu rata-rata 4,9 kg N; 1,1 kg P; 5,8 kg K; dan 1,8 kg Calha pada
setiap ton hasil umbi segar yang dihasilkan. Apabila tidak dilakukan pemupukan,
minimal setara denganjumlah hara yang hilang karena serapan tanaman dan pencucian,
maka stabilitas hasil tidak dapat dipertahankan. Pemupukan NPK pada pertanaman
ubikayu di lahan yang miskin dapat meningkatkan hasil 60 - 260 %.
Description
Keywords
PENGARUH PEMBERIAN KAPUR FOSFAT ALAM PERTUMBUHAN HASIL UBlKAYU LAHAN KERING