PENGARUH PEMBERIAN KAPUR DAN FOSFAT ALAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBlKAYU DI LAHAN KERING

Abstract
Proyeksi Tabor (1986) dan Affandi (1988) menunjukkan semakin meningkatnya kebutuhan akan ubikayu menjelang tahun 2000. Oleh sebab itu produksi ubikayu harus ditingkatkan. Peningkatan produktivitas melalui penerapan teknologi khususnya pemupukan dan pengapuran masih dimungkinkan karena besarnya kesenjangan hasil antara petani yaitu 9 - 11 t/ha dibandingkan dengan hasil pada tingkat penelitian yang mencapai 35 tlha. Wargiono (1979) dan Suherman et al. (1989) mengemukakan bahwa potensi hasil ubikayu yang dapat dicapai antara 20 - 40 t/ha. Senjang hasil terutama disebabkan oleh teknik budidaya yang masih rendah, terutama dalam pemakaian pupuk. Pada pertanaman ubikayu, serapan hara oleh tanaman dari tanah saat panen cukup tinggi. Wargiono (1985) mengemukakan bahwa ubikayu adalah tanaman yang banyak menyerap unsur hara, terutama NPK. Pada tingkat hasil 25 tlha, hara yang hilang melalui panen adalah 102 kg N, 35 kg P20S dan 170 kg K20/ha. Pernyataan serupajuga dikemukakan Wargiono dan Tuherkih (1988) bahwa ubikayu mengangkut hara dari tanah cukup tinggi, yaitu rata-rata 4,9 kg N; 1,1 kg P; 5,8 kg K; dan 1,8 kg Calha pada setiap ton hasil umbi segar yang dihasilkan. Apabila tidak dilakukan pemupukan, minimal setara denganjumlah hara yang hilang karena serapan tanaman dan pencucian, maka stabilitas hasil tidak dapat dipertahankan. Pemupukan NPK pada pertanaman ubikayu di lahan yang miskin dapat meningkatkan hasil 60 - 260 %.
Description
Keywords
PENGARUH PEMBERIAN KAPUR FOSFAT ALAM PERTUMBUHAN HASIL UBlKAYU LAHAN KERING
Citation
Collections