Pengembangan Perbenihan Sapi Potong dan Perannya dalam Pencapaian Swasembada Daging Sapi

No Thumbnail Available
Date
2016-08-11
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Description
EnglishThe Beef Self-Sufficiency Program (PSDS) to be realized in 2014 is one of the main agricultural development targets for the period of 2010-2014. Some regulations are launched to support this program. Many provincial governments create program to encourage domestic cattle population. Artificial insemination (AI) is still a dominant method besides natural reproduction through the village breeding centers (VBC). Supply of quality frozen cement at sufficient quantity and affordable price, expanding number of inseminators, improving VBC, profitable domestic cows’ price, feed supply, and grazing land intensification are prerequisites for beef self-sufficiency achievement. IndonesianProgram Swasembada Daging Sapi (PSDS) yang dicanangkan untuk dicapai pada tahun 2014 merupakan bagian dari sasaran utama pembangunan pertanian periode 2010-2014. Berbagai peraturan telah diluncurkan untuk mendukung PSDS. Demikian juga berbagai program di daerah dibuat untuk meningkatkan populasi sapi potong demi keberhasilan PSDS. Peningkatan populasi sapi melalui upaya perbenihan, khususnya inseminasi buatan (IB), masih merupakan pilihan utama disamping pembibitan rakyat dengan cara alami (VBC). Permintaan IB yang tinggi perlu diimbangi dengan penyediaan semen beku dalam jumlah dan mutu yang memadai serta harga yang terjangkau. Disamping itu perlu penambahan jumlah inseminator, perbaikan  VBC, peningkatan harga jual sapi dalam negeri, kecukupan pakan, serta instensifikasi lahan penggembalaan merupakan prasyarat keberhasilan PSDS.
Keywords
Citation