Strategi Komunikasi Pembangunan Pertanian pada Komunitas Dayak di Kalimantan Barat

No Thumbnail Available
Date
2016-08-12
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Description
EnglishWest Kalimantan is inhabited by multi-ethnicity communities, such as Dayak, Melayu, and Java.  Dayak community is the major ethnic and spread out in West Kalimantan province. At present, Dayak community has many restricted accesses for specifically agricultural information and technology innovation.  The objective   of this article is to identify the role of Dayak community chief and their communication strategy for agricultural development.  The method used in this article was literature review about Dayak culture and their development communication. Dayak community was initially dwelling in Kalimantan region with main occupation as dry land farmers. Strategies   to improve accessibility of Dayak community on information and technology innovation are suggested as follows: (a) empowering the role of community chief as liaison person (contact person), (b) revitalizing mass media using radio and television with Dayak culture attributes, and (c) establishing small group communication by participatory communication within and outside the community.IndonesianPenduduk Kalimantan Barat terdiri dari berbagai komunitas masyarakat (multi-etnis), dimana tiga etnis terbesar adalah etnis Dayak, Melayu dan Jawa. Komunitas  Dayak memiliki populasi yang terbesar dibanding yang lain dan hidup menyebar di wilayah   Kalimantan Barat.  Komunitas Dayak  merupakan suku asli Kalimantan dan    memiliki budaya bertani sebagai petani ladang. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi dan merumuskan strategi komunikasi pembangunan pertanian pada komunitas Dayak di Kalimantan Barat yang lebih sesuai, dengan memanfaatkan eksistensi tokoh-tokoh adat. Tulisan ini merupakan review literatur berbagai bahan tertulis berkenaan dengan aspek adat, peran tokoh adat Dayak, dan komunikasi pembangunan pertanian.  Strategi pendekatan komunikasi yang  sebaiknya dilakukan dalam kaitan tersebut adalah melalui pemberdayaan tokoh adat Dayak sebagai liaison person atau penghubung, revitalisasi komunikasi massa melalui pemanfaatan media radio dan televisi dengan atribut  adat Dayak, serta pendekatan komunikasi kelompok melalui komunikasi  partisipatif di dalam  dan  luar komunitas Dayak.
Keywords
Citation