Peran dan Pengelolaan Hara Nitrogen pada Tanaman Tebu Untuk Peningkatan Produktivitas Tebu

Abstract
Description
ABSTRAKUsaha peningkatan produktivitas tebu memerlukan varietas unggul baru (VUB) tebu berpotensi rendemen tinggi didukung teknologi budidaya yang tepat. Pengelolaan hara nitrogen (N) yang efektif dan efisien membutuhkan pemahaman peran fisiologis N dan responnya. Tinjauan ini dimaksudkan untuk membahas hasil-hasil penelitian dan implikasinya tentang penyerapan N, reduksi, biosintesis asam amino, respon dan pengaruh N dan interaksi dengan hara lain, serta aspek penyediaan hara N meliputi dosis, dan cara pemberian hara N dalam hubungannya dengan produktivitas dan rendemen pada tanaman tebu. Melalui tinjauan ini diharapkan dapat diperoleh rekomendasi pengelolaan hara N yang tepat untuk peningkatan produktivitas gula. Penyerapan N dalam bentuk nitrat membutuhkan energi dan peran enzim nitrat reduktase. Hal tersebut tidak berlaku untuk serapan N dalam bentuk amonium, namun ketersediaan yang terlalu tinggi dapat beresiko keracunan. Dalam akar atau daun, nitrat akan mengalami reduksi hingga terbentuk amonium, untuk selanjutnya dimanfaatkan dalam biosintesis asam amino. Nitrogen dibawa masuk ke tanaman umumnya melalui pupuk dalam bentuk amonium atau nitrat, dengan ion lain yang menyertai seperti pupuk amonium sulfat, amonium klorida, amonium nitrat, kalsium nitrat, dan juga urea. Nitrogen yang tepat dapat meningkatan pertumbuhan vegetatif (LAI dan anakan), laju fotosintesis, tertekannya pembungaan, kerebahan, dan kenaikan produktivitas tebu. Respon pemupukan N berbeda tergantung bentuk N dan ion pasangannya. Aplikasi dosis pupuk N kurang dari 150 kg N/ha disarankan satu kali yaitu pada fase awal pertumbuhan, namun bila dosis lebih tinggi aplikasi sebaiknya secara split dengan pemberian pupuk susulan pada umur tiga bulan. Dosis optimal umumnya berkisar antara 125 hingga 250 kg N/ha. Pemupukan N pada dosis tepat nyata meningkatkan produktivitas tebu, namun pengaruhnya pada rendemen umumnya tidak nyata.Kata-kata kunci: Tebu, nitrogen, gula sukrosa, produktivitas gulaABSTRACTRole and Management of Sugarcane Nitrogen Nutrient to Increase ProductivityEfforts to increase sugarcane productivity requires sugarcane with high sucrose yielding potency completed by proper cultivation method. Effective and efficient N management require on understanding physiological role and its responses. This review is aimed to discuss research findings and its implication on nutrient absorption and uptake, reduction, and amino acid biosynthesis, responses and N effects and its interaction, and supply aspect such as dossage, application method in relation to productivity and sucrose content to increase sugarcane productivity and its sucrose content. Through this review will be gotten proper N management to increase sugar productivity. Nitrate uptake needs energy and nitrate reductase. It is not for ammonium, but it need excess availability promoted toxicity., Nitrate will be reduced in roots or leaves to be ammonium, and then utilize for amino acid synthesis. Nitrogen enters to plants through fertilizer as nitrate or ammonium with other ion in fertilizer such as sulphate ammonium, chlorida ammonium, nitrate ammonium, nitrate calsium, and also urea. Proper N application wiil raise vegetative growth (LAI and tillering), photoshynthetic rate, flowering delay, lodging, and productivity rise. Response on N depend on N form and its pairs. N fertilizer dosage lower than 150 kg N/ha recomended once, at early growth phase, but dossage the higher one, supplemental application at 3 months. Right N dossage is significantly increasing sugarcane productivity, but its effect on sucrose content generally is not significantly.Keywords: Sugarcane, nitrogen, sucrose, sugar productivity
Keywords
Citation