Perbaikan Ketahanan Abaka Terhadap Fusarium dan Prospek Pengembangannya

No Thumbnail Available
Date
2015-11-19
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Puslitbang Perkebunan
Abstract
Description
ABSTRAKPerbaikan genetik klon abaka melalui hibridisasi relatif sulit dilakukan karena sempitnya keragaman genetik tanaman   tersebut. Hal  ini  disebabkan  abaka diperbanyak  secara  vegetatif.  Sebagai  alternatif, peningkatan keragaman genetik tanaman abaka dapat dilakukan  dengan  mutasi  dan  induksi  keragaman somaklonal  dalam  kultur  in  vitro. Untuk mengidentifikasi mutan atau varian  dengan karakter unggul tertentu, perlu dilanjutkan dengan seleksi in vitro. Mutasi dengan menggunakan mutagen kimia Etil Metan Sulfonat (EMS) yang dilanjutkan dengan seleksi in vitro telah menghasilkan varian-varian abaka yang resisten terhadap Fusarium oxysporum f.sp cubense (Foc). Pengembangan klon abaka resisten terhadap Foc dapat mengurangi biaya produksi  sehingga  akan meningkatkan  keuntungan  petani  atau  pengusaha dalam  pengembangan agribisnis abaka di Indonesia.Kata kunci: Musa textilis Nee., Fusarium oxysporum f.sp. cubense, seleksi in-vitro ABSTRACTImprovement of Abaca Resistance to Fusarium and its Development ProspectGenetic  improvement  of  abaca  clones  through hybridization is relatively difficult due to the narrow genetic variability of this crop. The narrow genetic variability   of   abaca   caused   by   its   propagated vegetatively.  Alternatively,  genetic  improvement  of abaca could be conducted by mutation and somaclonal variation  inductions  through  in  vitro  culture.  To identify  mutants  or  variants  with  certain  superior character,  it  is  necessary  continued  with  in  vitro selection.  Mutation  of  abaca  which  was  conducted using chemical mutagen Ethyl Methane Sulphonate (EMS) followed by in vitro selection has resulted in resistant variants to Fusarium oxysporum f.sp cubense (Foc). Cultivation of the abaca variants resistant to Foc will  decrease  total  production  cost  and  of  crease farmers’ profit in abaca agribusiness in Indonesia.Key words: Musa textilis Nee, Fusarium oxysporum f.sp. cubense, in-vitro selection
Keywords
Citation