Media Penyimpanan Telur, Larva dan Cacing Nematode sebagai Media Uji In Vitro

Abstract
Description
Infeksi cacing nematoda saluran pencernaan merupakan salah satu faktor penghambat dalam meningkatkan produktivitas ternak. Pengobatannya dilakukan dengan pemberian obat cacing, tetapi akhir-akhir ini telah dilaporkan adanya kejadian resistensi obat cacing. Sehingga perlu dilakukan uji untuk mengetahui efektivitas obat cacing. Uji efektivitas terhadap obat cacing dapat dilakukan secara in vitro baik pada telur, larva dan cacing dewasa terhadap anthelmintik kimia maupun alami (herbal). Sebelum melakukan uji in vitro terlebih dahulu perlu diketahui media uji in vitro yang baik untuk digunakan agar telur, larva dan cacing nematoda dapat bertahan dengan baik di luar kondisi alamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji media pelarut yang baik untuk penyimpanan telur, larva dan cacing dewasa agar dapat digunakan pada uji in vitro. Media pelarut atau media uji in vitro sebagai penyimpanan telur larva dan cacing dewasa yang biasa digunakan adalah berupa larutan isotonis atau larutan yang mengandung zat tertentu, seperti NaCl 0,9%, DMSO 1%, PBS 1%, CMC 1%, Tween 20 1%, dan akuades. Telur dan larva disimpan pada cawan petri yang telah berisi enam media tersebut dengan masing-masing 3 pengulangan dan waktu pengamatan selama 24 dan 48 jam sedangkan pada cacing dewasa dilakukan pengamatan tiap jam selama lima jam. Diperoleh hasil bahwa media in vitro yang baik untuk telur dan larva cacing adalah DMSO 1%, NaCl, dan PBS 1% sedangkan untuk cacing dewasa NaCl 0,9% dan PBS 1%. PBS merupakan media yang baik jika akan dilakukan uji bersamaan menggunakan telur, larva dan cacing nematoda dewasa.
Keywords
Nematoda; Saluran Pencernaan; Media; In Vitro
Citation