Produktivitas Karkas Kelinci Hyla, Hycole dan New Zealand White

Abstract
Description
Kelinci Hyla yang berasal dari Tiongkok dan kelinci Hycole berasal dari Perancis adalah kelinci pedaging yang diimpor pada tahun 2012 untuk dikembangkan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi produktivitas karkasnya dibandingkan dengan kelinci New Zealand White yang telah beradaptasi di Indonesia untuk mengetahui performanya di iklim tropis Indonesia. Penelitian ini menggunakan kelinci jantan Hyla (CC), Hycole (PP) dan New Zealand White (NN) masing-masing berjumlah lima ekor. Peubah yang diamati adalah karakteristik karkas (bobot karkas, potongan komersial dan persentasenya) dan non-karkas (bagian non karkas dan persentasenya). Pengaruh perlakukan dianalisis menggunakan analisis kovariat dengan bobot potong sebagai kovariatnya. Bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas kelinci CC, PP dan NN tidak berbeda. Perbedaan terdapat pada potongan komersial rack dengan bobot rack kelinci NN (206,71±3,80 g) lebih tinggi dibandingkan dengan kelinci CC (196,45±3,93 g) dan kelinci PP (189,63±3,90 g). Rasio daging tulang ketiga rumpun kelinci tidak berbeda, berturut-turut sebesar 5,96±0,14 (CC), 5,82±0,14 (PP) dan 5,84±0,14 (NN). Persentase lemak total berbeda, masing-masing sebesar 6,01±0,25% pada kelinci CC, 5,16±0,24% pada kelinci PP dan 5,00±0,24% pada kelinci NN. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa produktivitas karkas kelinci CC dan PP sangat baik dan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi kelinci pedaging dan/atau melalui tindakan pemuliaan, baik persilangan maupun seleksi menjadi kelinci pedaging yang adaptif iklim tropis.
Keywords
Hyla; Hycole; New Zealand White; Karakteristik Karkas
Citation