Pengembangan Padi Hibrida dengan Pendekatan PTT dan Penanda Padi

Abstract
Description
Pemerintah bertekad meningkatkan produksi beras sebesar 2 juta ton pada tahun 2007, dan selanjutnya meningkat dengan laju 5% per tahun hingga tahun 2009. Upaya yang dilakukan untuk itu antara lain dengan meningkatkan produktivitas padi melalui pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (PTT) dan penerapan teknologi padi hibrida. Pengkajian dalam bentuk petak percontohan PTT padi hibrida dan inbrida dilaksanakan di Kecamatan Ketibung dan Palas, Lampung Selatan, dan Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Tanggamus, Lampung pada tahun 2007. Pengkajian bertujuan untuk mensintesis peluang peningkatan produksi padi pada lahan sawah irigasi di Lampung. Hasil pengkajian menunjukkan, padi inbrida yang dikelola petani dengan pendekatan non-PTT menghasilkan 5,27 t GKG/ha, dan meningkat 23% menjadi 6,49 t GKG/ha dengan pendekatan PTT. Keragaan varietas padi hibrida bervariasi antarlokasi, dengan hasil berkisar antara 6,28-7,35 t GKG/ha. Penggunaan paket teknologi padi hibrida dengan pendekatan penanda padi meningkatkan hasil 22,1% dan meningkatkan pendapatan 38,5%. Pelatihan bagi kelompok tani dengan model Sekolah Lapang dan pembekalan teknologi kepada penyuluh cukup efektif mempercepat adopsi teknologi PTT padi sawah.
Keywords
Citation