Potensi Padi Liar sebagai Sumber Genetik dalam Pemuliaan Padi

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Puslitbang Tanaman Pangan
Abstract
Description
Ketersediaan dan keragaman sumber daya genetik merupakan faktor penting dalam perakitan varietas unggul dengan sifat-sifat yang diinginkan. Sumber genetik padi dapat digolongkan menjadi tiga: (1) sumber gen utama (primary gene pool), yang terdiri atas varietas unggul, lokal, dan keturunannya, (2) sumber gen kedua (secondary gene pool), terdiri atas spesies liar dari genom yang sama; dan (3) sumber gen ketiga (tertiary gene pool) teridiri dari spesies liar dengan genom yang berbeda. Dalam perakitan varietas unggul selama ini baru memanfaatkan sumber gen utama. Sumber gen kedua dan ketiga yang merupakan spesies liar belum digunakan dengan baik. Padi liar (Oryza spp.) mempunyai 21 spesies berupa tanaman diploid (2n = 24) dan tetraploid (2n = 48) dengan 10 macam genom (AA, BB, CC, EE, FF, BBCC, CCDD, GG, HHJJ, HHKK), yang merupakan sumber gen yang potensial untuk digunakan dalam program pemuliaan padi. Beberapa spesies telah diketahui mempunyai sifat gen tahan terhadap cekaman biotik dan abiotik. Namun persilangan antara spesies padi liar dengan padi budi daya mempunyai banyak hambatan, seperti aborsi embrio, sterilitas, tidak berpasangannya kromosom dari kedua spesies, dan lethalitas. Oleh karena itu diperlukan teknik khusus untuk mentransfer atau mengintrogresi gen-gen yang diinginkan dari spesies liar. Kemajuan bioteknologi menghasilkan inovasi teknologi yang dapat mempermudah introgresi gen spesies liar ke dalam padi budi daya. Dengan mengkombinasikan teknik bioteknologi dengan cara konvensional, seperti kultur embrio, silang balik, dan teknik deteksi dengan citologi, markah isozim, dan molekuler; pelaksanaan introgresi dan deteksi gen-gen tersebut dapat lebih mudah, cepat, dan akurat. Beberapa gen tahan telah berhasil diintrogresikan ke dalam padi budi daya, antara lain gen tahan penyakit virus kerdil rumput (grassystunt virus) dari O. nivara; tahan hawar daun bakteri dari O. longistaminata dan O. minuta, dan tahan blas dari O. rufipogon dan O. minuta; gen tahan wereng coklat ditransfer dari O. officinalis dan O. australiensis. Beberapa gen introgresi yang telah diketahui markah molekuler dan sekuen basanya dipetakan dalam kromosom, dan digabungkan dalam satu ketahanan (pyramiding genes), sebagai contoh Xa21 dari O. longistaminata. Gen introgresi yang sangat fenomenal dampaknya adalah gen tahan penyakit kerdil rumput dari O. nivara. Setelah dilepas, varietas IR32 yang mengandung gen-gen tersebut belum pernah dilaporkan tertular penyakit tersebut.
Keywords
Citation