Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah sebagai Komponen Teknologi Pertanian

Abstract
Description
Pemakaian pupuk sintetis yang makin meningkat setiap tahun mengindikasikan terjadinya penurunan efisiensi pemupukan. Berbagai teknik pemupukan dikembangkan untuk mengurangi kehilangan N, namun efisiensi penggunaan pupuk N belum optimal. Efisiensi pemupukan dapat ditingkatkan dengan menggunakan mikroba fiksasi N2, pelarut hara P dan K, dan pemacu pertumbuhan tanaman. Penggunaan mikroba penyubur tanah dapat menyediakan hara bagi tanaman, melindungi akar dari gangguan hama dan penyakit, menyediakan metabolit pengatur tumbuh dan menstimulasi sistem perakaran agar berkembang sempurna. Teknologi mikroba penyubur tanah yang dikenal sebagai pupuk hayati (pupuk mikroba) merupakan produk biologi aktif yang terdiri atas mikroba penyubur tanah untuk meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan tanah. Dari aspek kemajuan teknologi, pemanfaatan mikroba sebagai pupuk hayati di Indonesia belum sepenuhnya berkembang, terutama karena belum adanya standar dan sistem pengawasan mutu pupuk hayati yang beredar di pasaran. Agar pemanfaatan pupuk hayati berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani, maka teknologi pupuk hayati yang dimanfaatkan harus sudah matang, teruji dengan tingkat efisiensi tinggi dan memenuhi baku mutu. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pupuk hayati adalah: (1) pupuk hayati merupakan makhluk hidup yang perlu dipelihara dan memerlukan penanganan yang khusus agar tetap hidup sebelum diaplikasi- kan dan dapat berkembang di dalam tanah setelah inokulasi, (2) cara pengiriman pupuk hayati kepada pengguna (petani) dan cara penyimpanannya agar mikroba yang dikandungnya tetap hidup. Oleh karena itu, dalam pemanfaatannya diperlukan penyuluhan agar pemanfaatan pupuk hayati berdampak terhadap peningkatan produksi dan pendapatan usahatani. Penggunaan pupuk hayati diharapkan dapat mendukung program kelestarian lahan dan penyelamatan ekosistem. Pemahaman proses dan strategi pemanfaatan pupuk hayati untuk memperbaiki kualitas tanah, dan memelihara keanekaragaman hayati akan menunjang keberlanjutan produktivitas lahan pertanian.
Keywords
Citation