Dampak Kelangkaan Tenaga Kerja Pengolahan Kelapa Terhadap Pendapatan Petani dan Tenaga Kerja di Minahasa Tenggara [The Impact of Lack of Coconut Processing Labour on the Income of Farmers and Labour in Southeast Minahasa]

Abstract
Description
Coconut is one of the important estate crops in Southeast Minahasa district. However, the development of coconut farming process in the district has problem on the insuffiency of labor. The purpose of this study was to: a) know the labor wage system in coconut processing to copra, and b)  impact of lack of labour in coconut processing to copra on the income of the farmers and labour. The research was carried out as a case study in coconut production center in Liwutung I village, Pasan Subdistrict,  Southeast Minahasa district from August to October 2013. Twenty farmers involved in coconut processing were interviewed to collect primary data.  Secondary data were collected from local goverments. Primary data includes use of equipments and materials during copra processing time, purchase of  staple food for consumption and supporting the work during harvest season. The collected data were analyzed descriptively. The results showed that the labour wage system  in coconut processing to copra were either managed by the owner or by the workers with proportion based on agreement made by the two parties. Labor shortages had led to the decrease of farmer’s income from Rp. 1,539,682 to Rp. 1,053,435 (31.58 %) and the increase of labour income from Rp. 230,955 (negative) to Rp. 657,687 (210,53%). Labor shortages have negative effects on farmers' income but positive impact on the labour. ABSTRAKKelapa merupakan  salah satu komoditas tanaman perkebunan yang sangat penting di Kabupaten Minahasa Tenggara.  Namun, perkembangan usahatani kelapa akhir-akhir ini mengalami  masalah  kelangkaan tenaga kerja.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :  (a)  sistem pengupahan tenaga kerja pada usaha pengolahan kelapa menjadi kopra, dan (b) dampak kelangkaan tenaga kerja pengolahan kelapa menjadi kopra terhadap pendapatan petani dan tenaga kerja. Penelitian ini merupakan studi kasus di Desa Liwutung I Kecamatan Pasan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013 dengan mewawancarai 20 petani kelapa sebagai responden. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data  primer  meliputi  belanja bahan pokok untuk konsumsi maupun menunjang pekerjaan selama kegiatan panen berlangsung, upah tenaga kerja dan lain lain, sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas atau aparat terkait. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem pengupahan tenaga kerja usaha pengolahan kelapa menjadi kopra berdasarkan sumber pembiayaan terbagi dua yaitu ditanggung pemilik kebun dan tenaga kerja dengan proporsi pembagian hasil yang disesuaikan.   Kelangkaan tenaga kerja menurunkan penerimaan petani dari  Rp. 1.539.682 menjadi Rp. 1.053.435 atau menurun sebesar 31,58 persen dan meningkatkan penerimaan tenaga kerja dari Rp. 230.955 (negatif) menjadi Rp. 255.272 atau meningkat sebesar  210,53 persen.  Kelangkaan tenaga kerja memberikan dampak yang negatif terhadap pendapatan petani namun positif terhadap tenaga kerja
Keywords
Citation
Collections