VIABILITAS BENIH PURWOCENG (Pimpinella pruatjan) PADA BERBAGAI PERLAKUAN STIMULASI PERKECAMBAHAN

Abstract
Description
Permasalahan dalam perbanyakan tanaman purwoceng adalah viabilitas benih yang sangat rendah (≤ 20%). Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan mendapatkan metode stimulasi per-kecambahan yang dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih purwoceng. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tanaman, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, sejak Juli sampai November 2009. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), satu faktor dengan empat ulangan. Perlakuan yang diuji adalah stimulasi perkecambahan yang terdiri atas 13 macam yaitu: T1=kontrol, (2) T2=stratifikasi dengan suhu 100C (2 minggu), (3) T3=stratifikasi dengan suhu 5-100C (4 minggu), (4) T4=penyimpanan kering pada suhu ruang (2 minggu), (5) T5=penyimpanan kering pada suhu ruang (4 minggu), (6) T6=pencucian dengan air mengalir (24 jam), (7) T7=pencucian dengan air mengalir (48 jam), (8) T8=imbibisi dengan GA3 100 ppm (24 jam), (9) T9=imbibisi dengan  GA3 200 ppm (24 jam), (10) T10=imbibisi dengan GA3 400 ppm (24 jam), (11) T11=imbibisi dengan KNO3 0,2% (24 jam), (12) T12=pemanasan pada suhu 500C (24 jam), dan (13) T13=pemanasan pada suhu 500C (48 jam). Hasil penelitian menunjukkan stimulasi perkecambahan dengan pemanasan suhu 50°C selama 48 jam merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih purwoceng dengan daya berkecambah 51,5% dan kecepatan tumbuh benih 1,74% etmal-1 dari semua perlakuan yang diuji. Hasil tersebut mengindikasikan masih perlu penelitian peningkatan viabilitas benih purwoceng untuk mendukung pengembangan tanaman purwoceng di Indonesia. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan viabilitas benih purwoceng selanjutnya adalah: (1) menggabungkan metode pemanasan dengan pemberian GA dan (2) menggabungkan metode pemanasan dengan penyimpanan kering pada 18-20°C.
Keywords
, ,
Citation