Pengaruh Rizobakteri dalam Meningkatkan Kandungan Asam Salisilat dan Total Fenol Tanaman terhadap Penekanan Nematoda Puru Akar

Abstract
Description
 Penyakit puru akar pada tanaman kenaf (Hibiscus cannabinus L.) yang disebabkan oleh nematoda Meloidogyne spp. mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas serat. Kolonisasi rizobakteri dalam rizosfer berperan sebagai antagonis yang dapat dimanfaatkan dalam ketahanan tanaman terhadap patogen.  Peran rizobakteri sebagai bioprotektan dapat menurunkan populasi nematoda yang akan mempengaruhi perkembangan patogen penyebab penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rizobakteri yang potensial dalam meningkatkan ketahanan tanaman kenaf terhadap infeksi nematoda Meloidogyne spp. melalui pembentukan metabolit sekunder diantaranya kandungan total fenol dan asam salisilat. Aplikasi rizobakteri dengan cara perendaman dan tanpa perendaman baik secara tunggal maupun konsorsium.  Rizobakteri yang digunakan terdiri dari 3 jenis yaitu Pseudomonas fluorescens, Bacillus subtilis, dan Azotobacter sp. Pengamatan kandungan total fenol dan asam salisilat diamati pada 15 dan 25 hari setelah inokulasi dengan menggunakan alat spektrofotometer. Peningkatan total fenol dan asam salisilat tertinggi diperoleh ketika benih kenaf direndam dengan bakteri P. fluorescens berturut-turut sebesar 513,45% dan 235,99%. Terdapat peningkatan bobot kering tanaman kenaf dengan aplikasi rizobakteri dibandingkan dengan kontrol. Effect of Rhizobacteria  in Content  of Salicylic Acid and Total Phenol of Kenaf Against Nematodes Infections Root knoot disease of kenaf caused by nematodes Meloidogyne spp. is an important disease since it lowers quality and quantity of the fiber. Colonization of rhizobacteria in rhizosphere acts as an antagonist that can be utilized in plant resistance to pathogens. The role of rhizobacteria as a bioprotectan could reduce nematode population, and thus affect development of the disease. This study aimed to evaluate the potency of rhizobacteria in improving kenaf resistance against root knot nematode by inhibiting the production of total phenols and salicylic acid. Application of rhizobacteria was done by soaking or without soaking kenaf seeds either singly or in consortium. There were three rhizobacteria used in this study, i.e: Pseudomonas fluorescens, Bacillus subtilis, and Azotobacter sp. The content of total phenols and salicylic acid was observed at 15 and 25 days after inoculation using a spectrophotometer. The highest elevation level of total phenols and salicylic acid was obtained when kenaf seeds were soaked in P. fluorescens 513,45% and 235,99% respectively. There is an increase dry weight of kenaf with aplication of rhizobacteria compared with controls.
Keywords
Fenol, asam salisilat, rizobakteri, nematoda, kenaf; Phenol, salicylic acid, rhizobacteria, nematode, kenaf
Citation
URI