SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ANALYSIS OF CASHEW SEED (CASE STUDY IN THE DISTRICT OF EAST FLORES)

Abstract
Description
East Flores is sourced reference of superio cashew seeds, so that this region is potentially a superior seed producer of cashew for development program in the future. This study aimed to analyze supply chain management (SCM) and development strategy of cashew superior seed. The research was conducted in East Flores, East Nusa Tenggara Province in June - August 2010. The data used are primary and secondary data. Analysis used model of supply chain management. The results showed that the demand for cashew seed is dependent on the procurement project undertaken by the government. The time often not coincide with the harvest of cashew seeds. Supply chain management applications has been running optimal although more are caused by government intervention in terms of distribution of seeds, so that the optimization process of SCM has not been produced from a process of good business activity. Strategies that can be achieved are: (i) government needs to encourage the process of seed certification by an official agency, (ii) developing the seed garden in an amount sufficient to consider the projected seed demand in the future, either in the form of seeds and scion, (iii) the farmer / farmer group, the owner of seed source should be able to apply the seed stock management so that demand outside the crop seed remain to be fulfilled, (iv) the breeder needs to make improvements in a poly bag seed distribution methods, (v) The Government needs to introduce grafting technology, particularly to the breeder and farmer groups, (vi) The Government needs to do the planning and mapping needs and promoting improved s eed varieties MPF 1. 
Kabupaten Flores Timur sumber merupakan rujukan benih unggul jambu mete sehingga wilayah ini sangat berpotensi sebagai produsen benih unggul jambu mete untuk program pengembangan jambu mete pada masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi manajemen rantai pasok dan strategi pengembangan benih unggul jambu mete. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Juni - Agustus 2010. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan analisis yang digunakan adalah model manajemen rantai pasok. Hasil analisis menunjukkan bahwa permintaan benih jambu mete di Kabupaten Flores Timur sangat tergantung kepada proyek pengadaan yang dilakukan oleh pemerintah dan waktunya sering tidak bertepatan dengan masa panen jambu mete yang mengakibatkan permintaan benih tidak dapat dipenuhi. Aplikasi manajemen rantai pasok sudah berjalan cukup baik dan optimal walaupun lebih banyak disebabkan oleh campur tangan pemerintah dalam hal penyaluran benih, sehingga optimasi proses manajemen rantai pasok belum dihasilkan dari proses aktivitas bisnis yang baik. Strategi yang dapat ditempuh adalah: (i) pemerintah daerah perlu mendorong proses sertifikasi benih oleh lembaga resmi yang ditunjuk oleh pemerintah; (ii) pembangunan kebun induk dalam jumlah yang cukup dengan mempertimbangkan proyeksi permintaan benih pada masa yang akan datang, baik dalam bentuk biji maupun entres; (iii) petani/kelompok tani pemilik kebun (BPT) Blok Penghasil Tinggi sebaiknya dapat menerapkan manajemen stok benih sehingga permintaan benih di luar masa panen tetap dapat dipenuhi; (iv) penangkar perlu melakukan perbaikan metode distribusi benih dalam polybag; (v) Pemerintah perlu mengintroduksi secara luas teknologi grafting, khususnya kepada penangkar dan kelompok tani; (vi) Pemerintah perlu melakukan perencanaan dan pemetaan kebutuhan benih unggul serta melakukan promosi varietas unggul MPF 1. 
Keywords
Citation