FERTILIZATION TECHNOLOGY ON CASHEW TREES.

Abstract
Description
Cashew (Anacardium occidentale Linn) is among the leading export crops in Indonesia. It is also animportant smallholder crop mainly grown in the eastern parts of Indonesia. Its expansion of growing the crop, it is however n ot followed by significant increases in yields, being low ranging of 200 – 350 kg/ha. Many factors believed affect yields achieved, begun from environment, cultivatedvarieties, up to poor management of cashew orchard. As the cashew trees are mostly developed in marginal lands, role of ferti lizer uses may become exeedingly important effort in improving the productivity of the crops. In addition, there are many evidences that the crops adequately managed may give better in yields. However, most farmers do not use fertilizers for the crops or if any, added in very small amounts obviously addressed for annual crops like maize, bean or rice usually planted among the cashew trees. As results, the cashew trees are not able to achieve opti mum yields even though the planting materials used might have high in yield potential. The fertilizers that may be used both in form of organic and inorganic ones. They should be added in such way, so the soils on which the crops are planted be able to grow and develop well, in turn, their yields increase significantly.
Jambu mete (Anacardium occidentale Linn) merupakan salah satu komoditas unggulan nasional dan menjadi sumber pendapatan penting petani, terutama di kawasan timur Indonesia (KTI). Perluasan areal pengembangan yang cukup pesat ternyata belum diikuti oleh naiknya produktivitas, yang sampai saat ini dianggap masih rendah (200 - 350 kg/ha), jauh di bawah Vietnam maupun India. Banyak faktor yang diperkirakan menjadi penyebab rendahnya produktivitas jambu mete Indonesia, mulai dari faktor lingkungan, tanaman, sampai manajemen kebun. Dalam pengelolaan kebun, petani umumnya jarang atau bahkan tidak melakukan pemupukan tanaman dengan berbagai alasan. Di lain pihak, dari beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman jambu mete yang dipupuk dengan baik dapat berproduksi normal. Sejak tanaman jambu mete banyak dikembangkan pada lahan marginal, maka pemberian tambahan hara, berupa pupuk, menjadi suatu upaya penting dan strategis dalam memperbaiki produktivitas. Pemberian pupuk dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas tanah, khususnya dalam penyediaan unsur hara tanaman. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik maupun inorganik. Peran pupuk organik harus menjadi perhatian khusus sejak jambu mete banyak ditanam pada lahan-lahan miskin hara kurus dengan kandungan bahan organik tanah rendah. Jenis pupuk ini lebih berfungsi dalam memperbaiki sifat fisik tanahdan meningkatkan aktivitas biologi tanah, sehingga tercipta kondisi media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Sedangkan pupuk inorganik, pemberiannya lebih ditujukan untuk memperbaiki kesuburan kimia tanah, antara lain pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman, baik jumlah maupun macam unsur hara. Pemberian kedua jenis pupuk tersebut secara berimbang diharapkan mampu memperbaiki produksi dan kualitas gelondong mete yang dihasilkan ke depan.
Keywords
Citation